"Salah satu misi KOBI adalah memajukan MMA di Indonesia. Kegiatan yang diikuti tentu kejuaraan dunia, yang akan menjadi agenda rutin tahunan. Tentu tidak hanya mengirim ke luar negeri untuk tanding, tapi juga ada program latihan," tutur Ardi di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan informasi yang ia sampaikan, hingga sekarang paling tidak ada dua kelas program pelatihan junior yang sedang dijalankan.
Harapannya, selain mendapat pelajaran tentang pelatihan dari luar negeri, juga secara selaras bisa menjadi modal pengembangan olahraga ini agar bisa lebih dikenal masyarakat secara luas di dalam negeri.
Pekan depan KOBI akan memberangkatkan tim yang terdiri dari lima atlet terbaik untuk mengikuti kejuaraan dunia MMA amatir IMMAF-WMMAA 2019 yang akan berlangsung di Khalifa Sport City, Manama, Bahrain pada 11-16 November.
Baca juga: KOBI kirim lima atlet ke kejuaraan MMA amatir Bahrain
Kelima wakil Indonesia tersebut, yaitu Budi Setiawan di kelas senior fly weight, Rendi Anjar Kusuma dan Edi Erlangga (senior bantam weight), Toby Prasetya (junior light weight), serta Firman Muharram Syach (junior bantam weight).
Ardi menuturkan, kelima atlet yang terpilih itu sebelumnya sudah melalui tahap seleksi dan pemusatan pelatihan selama tiga bulan di Bali, di bawah pelatih Bali MMA.
"Awalnya ada 20 atlet yang kami seleksi dari sasana besar yang berada di bawah naungan KOBI di seluruh Indonesia. Lalu mengerucut menjadi 10 orang, jumlah ini mengikuti pemusatan latihan di Bali selama tiga bulan. Lalu, akhirnya kepala pelatih yang memutuskan lima orang terpilih untuk dikirim ke Bahrain," katanya menceritakan.
Baca juga: H Brothers-Lions bersinergi untuk lahirkan juara MMA
Baca juga: Dua perebutan juara dunia One Championship bakal tersaji di Istora
Kejuaraan MMA amatir tersebut diselenggarakan oleh Federasi Beladiri Campuran Internasional (IMMAF), yang merupakan sebuah federasi MMA amatir pertama dan satu-satunya di dunia yang didirikan di Swedia pada 29 Februari 2012.
Sebanyak 29 kelas akan ditandingkan, yang terdiri dari enam kelas senior wanita, 10 kelas senior pria, tiga kelas junior wanita, dan sembilan kelas junior pria.
Sebagai lembaga resmi MMA di Indonesia, KOBI juga memiliki cita-cita agar kelak beladiri campuran bisa ditandingkan di ASEAN Games. Namun, KOBI menilai agar MMA terlebih dulu bisa masuk dalam salah satu cabang olahraga di olimpiade.
"Ini harus disuarakan dengan lembaga MMA negara lain. Kalau di olimpiade sudah masuk, pasti ke tingkat bawahnya akan lebih mudah masuk," pungkas Ardi menambahkan.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019