• Beranda
  • Berita
  • Enam "jurus" Bahlil Lahadalia sambut investasi ke Indonesia

Enam "jurus" Bahlil Lahadalia sambut investasi ke Indonesia

6 November 2019 18:40 WIB
Enam "jurus" Bahlil Lahadalia sambut investasi ke Indonesia
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kanan) menerima Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar (kiri). ANTARA/HO-BKPM/aa.

Fokus investasi di sektor infrastruktur, misalnya, dianggap lebih cocok ditargetkan ke negara Eropa, Asia Timur dan Timur Tengah.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyiapkan enam "jurus" atau strategi untuk menyambut investasi masuk ke Indonesia sebagai langkah nyata agar investor yang menanamkan modal di Tanah Air benar-benar mendapat karpet merah.

"Pertama, kemudahan berbisnis (ease of doing business/EODB). Kemudahan berbisnis kita sempat membaik. Tahun ini stagnan di peringkat 73. Berikutnya, kami target masuk 50 besar. Peringkat Indonesia pun sempat naik signifikan 19 peringkat ke posisi 72. Tetapi turun tahun lalu ke posisi 73," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Jurus kedua, BKPM akan mengeksekusi investasi besar yang selama ini terhenti karena kendala-kendala di lapangan.

"Dia (investor) sudah ada izin. Tapi belum bangun-bangun pabrik, misalnya. Kami akan kirim tim Satgas membantu selesaikan," ujarnya.

Baca juga: Bahlil sambut rencana 59 pabrik China relokasi ke Jawa Tengah

Langkah ketiga, Bahlil akan mendorong investor bermitra dengan usaha kecil dan menengah (UKM) lokal agar tercipta ekosistem dan iklim investasi yang kondusif.

Keempat, BKPM akan mendorong penyebaran investasi lebih luas namun berkualitas. Penyebaran investasi ke luar Pulau Jawa juga akan terus didorong.

"Meski demikian, tidak sekadar meluas tapi juga investasi harus berkualitas. Ada nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan kemitraan dengan pihak lokal," tegasnya.

Langkah kelima, Bahlil akan terus gencar melakukan promosi investasi yang terfokus berdasarkan sektor dan negara tujuan promosi.

Fokus investasi di sektor infrastruktur, misalnya, dianggap lebih cocok ditargetkan ke negara Eropa, Asia Timur dan Timur Tengah. Sedangkan pengembangan sumber daya manusia lebih ditargetkan ke Australia dan Amerika.

Terakhir, Bahlil akan mengerek investor dalam negeri untuk menghadapi perlambatan laju perekonomian global.

"Kami harus perkuat investor dalam negeri. Tidak hanya investasi-investasi besar, mencoba masuk kepada UMKM dan pengusaha-pengusaha menengah," imbuhnya.

Baca juga: Gelar pertemuan dengan Mendag AS, RI janjikan kemudahan investasi

Bahlil mengatakan, minat investor untuk masuk ke Indonesia sangat tinggi. Sayangnya, realisasi investasi tidak optimal karena banyak kendala yang menghadang investor saat masuk dan berinvestasi di dalam negeri.

Untuk itu, BKPM akan membentuk Satgas (Satuan Tugas) untuk mempercepat realisasi investasi di lapangan.

"Nanti akan saya pimpin sendiri. Satu-satu ada kendala di lapangan kami selesaikan," pungkas Bahlil.

Bahlil berjanji akan mendampingi setiap investasi potensial yang masuk ke dalam negeri.

"Kita harus membuka karpet merah buat investor. Kalau tidak, kita akan semakin ketinggalan dari Vietnam," katanya.
Baca juga: BKPM dorong peningkatan investasi industri furnitur melalui BFFI


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019