Bupati Agam, Sumatera Barat Indra Catri menyebutkan Tour de Singkarak (TdS) tanpa keikutsertaan daerah itu ibarat gulai tanpa garam, karena Agam memiliki Kelok 44 yang menjadi tantangan bagi pembalap.Tanpa Agam, TdS tidak ada gregetnya karena kabupaten ini memiliki Kelok 44
"Tanpa adanya Agam, maka TdS tidak ada gregetnya atau daya tarik bagi pelaksanaan, karena kabupaten ini memiliki Kelok 44 yang memiliki tanjakan cukup menantang bagi pembalap," katanya setelah penyerahan hadiah etape lima TdS di Ambun Pagi, Rabu.
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen menjadi bagian dari kegiatan internasional tahunan itu. Malahan pada tahun depan, tambahnya, Agam mengusulkan dilalui empat etape TdS dari tiga etape pada tahun ini.
Baca juga: Jonel Carcueva pebalap tercepat etape "maut" TdS 2019
Selain itu juga menganggarkan dana pada APBD untuk pelaksanaan kegiatan. "Kami menganggarkan dana sebesar Rp1,53 miliar untuk pelaksanaan kegiatan itu," katanya.
Ke depan panitia pelaksana perlu melakukan evaluasi kegiatan agar kegiatan ini menjadi hiburan bagi masyarakat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menambahkan pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini untuk perbaikan pada pelaksanaan tahun depan.
"Kami akan melakukan evaluasi TdS dan ke depan akan kita tingkatkan," katanya.
Ia mengakui pelaksanaan TdS ini untuk mempromosikan objek wisata di Sumbar ke dunia, sehingga jumlah kunjungan akan meningkat dan ekonomi masyarakat membaik.
Untuk itu Pemprov Sumbar terus berusaha mengembangkan pelaksanaan TdS tersebut.
Juara pertama pada etape lima atas nama Jonel Carcueva dari Filipina, juara dua atas nama Thanakan Chaiyasombat dari Thailand dan juara tiga Agung Sahbana dari Indonesia.
Untuk sprint tercepat atas nama Jese Eward dari Team Sapura Cyling Malaysia, raja tanjakan atas nama Ismail Grospe dari Team For Gold dan pembalap Indonesia terbaik atas nama Agung Sahbana.
Baca juga: Pemkab Solok Selatan Bersihkan Jalur TdS
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019