Polisi menemukan adanya dugaan ketidaksesuaian spesifikasi pada konstruksi bangunan SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur, yang atapnya ambruk hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia serta belasan siswa mengalami luka-luka.Tim Laboratorium Forensik memeriksa tiga poin utama penyebab ambruknya atap sekolah, yakni konstruksi bangunan, material bangunan dan apa yang terjadi saat itu
"Tim Laboratorium Forensik memeriksa tiga poin utama penyebab ambruknya atap sekolah, yakni konstruksi bangunan, material bangunan dan apa yang terjadi saat itu," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Rabu.
Dari pemeriksaan tersebut, kata dia, tim telah mendapatkan data-data awal penyebab penyangga dari atap sekolah ambruk.
Baca juga: Polisi: Pemeriksaan saksi atap sekolah ambruk tunggu hasil labfor
"Misalnya, material yang seharusnya A, tetapi material yang dipakai B. Kemudian struktur bangunan yang seharusnya kokoh, tidak lapuk. Artinya bahwa dalam kondisi itu harusnya pemasangan-pemasangan tertentu lebih kokoh," ucapnya.
Setelah mendapatkan data tersebut, selanjutnya polisi akan melakukan pemeriksaan kepada perencana dan pelaksana.
Perwira menengah itu menjelaskan, pelaksana yang dimaksud adalah pelaksana pembangunan, sedangkan untuk saksi keterangannya sudah diambil di tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaksana pembangunan menyangkut tentang siapa yang mengerjakan itu, siapa yang melakukan pemborongan, itu pelaksana dan siapa yang mengawasi," paparnya.
Baca juga: Polda Jatim ambil alih penanganan kasus atap sekolah ambruk
Tak itu saja, polisi juga akan memeriksa siapa pihak yang melakukan perencanaan, apakah di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan atau di Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat.
"Ini akan dilakukan kroscek oleh Polres Pasuruan Kota. Saya belum keluarkan hasil labfor karena untuk kepentingan penyidikan dan penyelidikan," tuturnya.
Jika sudah mendapatkan perbandingan perencanaan dan pelaksanaan, lanjut dia, baru dikeluarkan untuk diketahui oleh publik karena ini menyangkut perhatian orang banyak serta menimbulkan korban.
Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB.
Baca juga: Polda Jatim kirim tim labfor identifikasi penyebab atap sekolah ambruk
Dari data kepolisian, korban meninggal dunia disebabkan atap sekolah ambruk berinisial IA (8) warga Gentong, Kota Pasuruan dan guru bernama Silvina Asri (19).
Sementara gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, antara lain kelas 2-A dan 2-B dan kelas 5-A dan 5-B.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019