Bank Indonesia menggelar Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2019 regional Jawa yang diadakan di Surabaya, Jawa Timur dalam rangka mendorong perekonomian syariah daerah dengan melibatkan partisipasi pemangku kepentingan dari regional tersebut.Enam sektor unggulan industri halal di tanah air itu ada makanan halal, pariwisata halal, fesyen muslim
“Dalam tiga hari ke depan Jatim menjadi tuan rumah yang secara komprehensif mampu memadukan keterlibatan seluruh komponen utama penggerak ekonomi dan keuangan syariah,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo di Surabaya, Rabu.
Dody mengatakan acara ini dilaksanakan selama empat hari mulai dari 6-9 November 2019 tepatnya di Grand City Mall, Surabaya, yang dibuka untuk masyarakat umum dengan mencakup dua kegiatan utama yaitu Sharia Economic Forum dan Sharia Fair.
Baca juga: Pagelaran "Fesyar" 2019 didorong intensifkan QRIS di rumah ibadah
“Di sini ada sekitar 144 both yang menampilkan dan menjual produk syariah serta ada panggung untuk seminar,” ujarnya.
Surabaya merupakan lokasi ketiga diselenggarakannya FESyar 2019 setelah sebelumnya telah diadakan di Palembang pada Agustus mewakili regional Sumatera dan di Banjarmasin pada September mewakili kepesertaan dari regional Kawasan Timur Indonesia.
Dody mengatakan tema yang diangkat untuk masing-masing kota tersebut berbeda menyesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh wilayah itu, seperti tema Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Indonesia untuk Surabaya.
“Tema ini diambil dengan kesadaran akan pentingnya komitmen yang kuat dalam mewujudkan sinergi antar pemangku kepentingan di Indonesia untuk meningkatkan peranan keuangan syariah bagi perekonomian nasional,” katanya.
Festival Ekonomi Syariah adalah suatu platform strategis yang dibangun secara terintegrasi dengan melibatkan banyak pihak di bawah naungan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dalam rangka menampilkan capaian yang telah dilaksanakan secara nasional.
Tak hanya itu, melalui festival tersebut juga akan ada perumusan rekomendasi kebijakan untuk mendukung implementasi strategi pengembangan ekonomi syariah nasional yang tercermin dari tiga pilar yakni pemberdayaan ekonomi, pendalaman pasar keuangan syariah, dan riset serta edukasi.
Ia menjelaskan festival syariah tidak hanya untuk melaksanakan target pengembangan ekonomi syariah jangka panjang, melainkan juga percepatan implementasinya pada beberapa sektor atau klaster industri halal yang dinilai potensial serta berdaya saing tinggi.
“Enam sektor unggulan industri halal di tanah air itu ada makanan halal, pariwisata halal, fesyen muslim, industri kreatif, pertanian terintegrasi, dan energi terbarukan,” katanya.
Menurutnya, FESyar ini terbukti mampu mendorong sektor keuangan syariah pada masing-masing daerah yakni dibuktikan untuk putaran pertama di Palembang telah dikunjungi sekitar 11 ribu orang dengan transaksi business matching mencapai Rp2,11 triliun atau meningkat dari 2018 yaitu Rp210 miliar.
Sedangkan putaran kedua di Banjarmasin, tingkat kunjungan mencapai 41 ribu orang disertai komitmen business matching senilai Rp2,61 triliun atau meningkat cukup tinggi melebihi capaian tahun sebelumnya yaitu Rp1,7 triliun.
Sementara itu, Dody mengatakan pagelaran festival ini di Surabaya pada 2018 mampu menghasilkan transaksi business matching sekitar Rp7,1 triliun dan diharapkan dapat terus meningkat untuk 2019.
Ia melanjutkan, FESyar Indonesia di Jawa Timur dan ISEF di Jakarta akan saling melengkapi dengan fokus masing-masing pada penguatan sisi domestik dan perluasan pengakuan Indonesia dalam skala internasional.
ISEF di Jakarta akan digelar di Jakarta Convention Centre pada 12-16 November 2019. Rangkaian acara tersebut diharapkan dapat menjadi daya dorong yang optimal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengimbau kepada seluruh masyarakatnya untuk turut datang dan meramaikan acara festival ini agar perkembangan perekonomian syariah di daerahnya dapat semakin meningkat.
“Untuk warga Jawa Timur mari kita datang untuk meramaikan acara ini yang akan dilaksanakan mulai hari ini sampai tiga hari ke depan,” ujarnya.
Baca juga: FESyar Sumatera dan KTI 2019 catat transaksi Rp4,71 triliun
Baca juga: Transaksi FESyar KTI 2019 Banjarmasin capai Rp2,6 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019