"Jumlah uang tersebut didominasi pecahan kecil uang kertas, dan logam yang ditukarkan dengan uang baru layak edar," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Noviarsano Manullang di Ambon, Kamis.
Uang lusuh tersebut ditukarkan oleh masyarakat yang tinggal di pulau-pulau yang tergolong dalam istilah 3T (terdepan, terluar, terisolir) melalui petugas kas keliling BI Maluku yang melakukan perjalanan ekspedisi sebanyak tiga kali, menyinggahi kurang lebih 19 titik (desa, kota kecamatan maupun kota kabupaten).
Baca juga: Kesadaran masyarakat NTT merawat uang rupiah rendah
Kepala Tim sistem pembayaran pengelolaan uang rupiah BI Provinsi Maluku Teguh Triyono yang mendampingi Kepala Kantor Perwakilan Noviarsano mengatakan, pada kegiatan ekspedisi tahap I yang dilaksanakan pertengahan September 2019 yakni Pulau Ambalau, dan di Pulau Buru yakni Kayeli, Leksula, Kepala Madang dan Pulau Buano Utara mencapai Rp226 juta.
Ekspedisi tahap II di Pulau Seram yakni Kecamatan Werinama, Sesar dan Pulau Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) serta Pulau-Pulau Kur, Kabupaten Kota Tual Maluku Tenggara yang dilaksanakan sejak tanggal 17 hingga 23 Oktober 2019 dengan total uang yang ditukar sebanyak Rp117 juta.
Sedangkan ekspedisi tahap III dilaksanakan di Pulau Kelang, Kilmuri, Kilfura, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), kemudian Luhu dan Laimu Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Pulau Banda Kabupaten Maluku Tengah mencapai Rp 1,8 miliar.
Teguh mengatakan, perjalanan tim ekspedisi kas keliling BI Maluku selain melancarkan proses penukaran uang juga melaksanakan tugas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di tempat-tempat yang disinggahi, dan tercatat sebanyak 1.400 warga yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
"Aksi sosial ini kerja sama Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Maluku dengan Tim Dokter dari TNI Angkatan Laut. Termasuk Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Dedikasi untuk Negeri, sudah menyerahkan bantuan sebanyak 40 paket ke berbagai sekolah dan rumah ibadah," ujarnya.
PSBI ini berupa buku pelajaran, alat olahraga, kipas angin, solar sel, mesin potong rumput, genset dan juga karpet untuk masjid.
"Jadi bantuan PSBI ini diserahkan juga disesuaikan dengan kebutuhan di setiap wilayah. Bantuan buku sebagai upaya mengedukasi dan meningkatkan intelektual masyarakat di daerah 3T, kemudian untuk genset maupun solar sel ini kami berikan karena berdasarkan informasi awal, banyak sekali wilayah yang disinggahi belum sepenuhnya diterangi oleh penerangan listrik,"ujarnya.
Yang jelas Bank Indonesia tetap berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat sampai ke pelosok daerah dan itu dilakukan setiap tahunnya di seluruh wilayah 3T, dan kegiatan kas keliling ini, sebagai upaya Bank Indonesia dalam menegakkan kadaulatan uang rupiah ke seluruh pelosok negeri.
Baca juga: BI Malut musnahkan uang lusuh senilai Rp310,76 miliar
Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019