Dwitarung tersebut akan mempertemukan calon Grand Master Indonesia Novendra Priasmoro menantang GM asal Vietnam, Nguyen Anh Dung.
“Salah satu bagian dari Jakarta Open ada dwitarung enam babak catur klasik antara pecatur Indonesia Novendra melawan Grand Master dari Vietnam Nguyen Anh Dung,” ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Kristianus Liem saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Indonesia berharap Novendra dan Susanto juara
Baca juga: Novendra memimpin babak pertama turnamen catur JAFNA Grandmaster
Kristianus menjelaskan Novendra yang kini memiliki rating 2495 itu, hanya butuh lima poin lagi agar bisa dinobatkan sebagai GM. Ia pun harus memenangkan minimal dua dari enam babak saat menghadapi Nguyen yang kini memiliki rating 2471. Di setiap babaknya, pemenang berhak mendapat tambahan 4,7 poin.
“Kalau Novendra bisa menang akan nambah 4,5 poin. Tapi kalau kalah bisa berkurang 5,3 poin. Minimal dia harus dua kali menang,” kata Kristianus.
Apabila Novendra bisa menjungkalkan pecatur GM asal Vietnam itu, dia akan menjadi Grand Master Indonesia kedelapan setelah Susanto Megantoro yang meraih titel itu pada 2004. Hingga kini, Indonesia sudah memiliki tujuh GM, empat di antaranya sudah meninggal dunia.
Baca juga: Novendra dan Yoseph dampingi tiga pecatur asing
Novendra yang merupakan atlet binaan program United Tractors Inspiring Youth itu diharapkan dapat memperoleh gelar GM paling lambat pada akhir tahun 2020. Dengan dukungan dari pelatih asing, ikut serta dalam kejuaraan catur dunia, dan pembekalan psikologi, Kristianus optimistis Novendra bisa merebut titel GM.
Namun, Kristianus juga berpesan agar atlet berusia 20 itu tetap rendah hati ketika sudah mendapatkan gelar Grand Master. Apalagi menurutnya, pecatur rentan menjadi sombong saat menjadi seorang GM.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019