Kabag Humas Pemkab Kepsul, Basiludin Labesi dihubungi dari Ternate, Jumat, menyatakan, kegiatan hari pangan merupakan salah satu kesempatan untuk promosikan pangan yang di produk langsung oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula.
Jenis bahan lokal di stan pameran berupa madu Sula dan halua kenari, dan keduanya langsung habis terjual karena dibeli pengunjung.
Menurut dia, berbagai makanan khas lokal seperti halua kenari, olahan sagu, madu, aneka keripik, sambal kenakawahi, serta beberapa produk lainnya paling diminati masyarakat.
Baca juga: Tiga tarian khas Kerajaan Buton jadi penutup Hari Pangan Sedunia
Baca juga: Pengunjung Hari Pangan Sedunia lampaui target, tembus 82.975 orang
Baca juga: Renungan HPS XXXIX, saatnya kembali ke pangan lokal
Pada hari pangan sedunia yang digelar di Lapangan MTQ Kendari, banyak pengunjung mencoba makanan lokal seperti halua kenari, madu, olahan sagu dan madu. Di hari pertama pameran, hasil produk makanan lokal itu laku terjual.
Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke stan pameran dan demo serta lomba untuk dipusatkan di lapangan MTQ Kendari.
Selain itu juga Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula juga turut berpartisipasi pada kegiatan pameran tersebut dengan menampilkan hasil olahan produk unggulan lokal. Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuka peringatan Hari Pangan Sedunia itu.
Acara pembukaan dipusatkan di Desa Pudambu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Menteri mengatakan bahwa untuk memajukan pertanian mandiri dan modern diperlukan gebrakan dari para inspirator pertanian di lapangan.
Selain itu, paling penting adalah para kepala daerah harus selalu berinovasi dalam mengembangkan pertanian, meskipun diawali dari wilayah terkecil yang terpenting setiap program harus terintegrasi serta bersinergi dengan pemerintahan yang lebih tinggi.*
Baca juga: Kementan: Peringatan Hari Pangan Sedunia tarik puluhan ribu pengunjung
Baca juga: Hari Pangan Sedunia, Mentan ajak seluruh pihak majukan pertanian
Baca juga: Hari Pangan Sedunia, masyarakat padati stan pameran di Kota Kendari
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019