Liverpool saat ini berada di puncak klasemen dengan koleksi 31 poin, unggul enam poin dari Man City (25) di posisi kedua.
Praktis hasil laga di Anfield, Liverpool, pada Minggu (10/11) bakal mempengaruhi konstelasi persaingan di antara keduanya.
Baca juga: Demi menangkan Liverpool, Mane bercanda akan 'diving' lagi
Perang urat syaraf sudah dilancarkan sejak beberapa hari sebelumnya. Manajer Man City Pep Guardiola tak sungkan melontarkan tuduhan bahwa Sadio Mane dan pemain Liverpool lainnya sebagai rombongan pelaku diving, yang segera dibantah oleh Juergen Klopp.
Komentar itu seketika memantik respons dari Klopp, yang menyebut bahwa Liverpool punya kontrak jangka panjang gratisan di dalam isi kepala Guardiola. Pun demikian, ia menambahkannya dengan tetap memuji Guardiola sebagai manajer terbaik di dunia saat ini.
Klopp jelas punya pekerjaan besar menantinya Minggu (10/11) besok, yakni menyudahi catatan buruk nirkemenangan kontra Man City dalam tiga pertemuan terakhir di semua kompetisi.
Musim lalu, Man City jelas menjadi batu ganjalan utama yang gagal disingkirkan Liverpool dalam upayanya menyudahi paceklik gelar liga hampir tiga dasawarsa lamanya. Dan Liverpool harus melakukannya dalam kondisi yang belum bisa dianggap setara, setajam dan sesolid musim lalu.
Klopp bahkan sengaja menyimpan gelandang jangkar andalannya Fabinho dalam laga kontra Aston Villa pekan lalu, demi menghindarkan legiun Brasil itu dari ancaman hukuman akumulasi kartu. Perjudian Klopp pekan lalu berhasil.
Baca juga: Klopp menganggap Guardiola manajer terbaik di dunia
Keberhasilan Liverpool meraih dua kemenangan terakhir di Liga Inggris lewat situasi menit-menit akhir, seharusnya menjadi modal bagi The Reds jelang menjamu Man City. Liverpool harus betul-betul membuktikan mereka telah menjelma dari raksasa mentalitas menjadi monster mentalitas jika ingin memetik tiga poin penuh dari Man City.
Sebaliknya, Man City yang selalu menderita kekalahan mengejutkan setiap bulan tentu tak ingin noda hitam itu datang dari pesaing utamanya dalam perjuangan mempertahankan gelar juara Liga Inggris.
Terlebih, hasil pertandingan terakhir yang dijalani Man City hanya berbuah hasil imbang 1-1 melawan tim debutan Liga Champions Atalanta pada tengah pekan lalu.
Bukan saja meninggalkan catatan kehilangan dua poin, Man City juga disisakan kekhawatiran akan kondisi kiper utama mereka Ederson Moraes yang di laga itu harus ditarik keluar lebih awal demi pencegahan cedera.
Pada akhirnya, kesiapan mental memang menjadi kunci utama dari siapa yang akan berhak melakukan perayaan selepas peluit tanda laga akhir berbunyi di Anfield, sekira 60 jam dari sekarang.
Konsistensi Leicester, Chelsea
Selain laga Liverpool vs Man City, pekan ke-12 juga menyajikan beberapa laga menarik lainnya, termasuk ujian konsistensi bagi Leicester City dan Chelsea yang saat ini berada di urutan ketiga dan keempat meskipun sama-sama mengoleksi 23 poin.
Baca juga: Emery: Xhaka bersikap tak patut kepada suporter
Leicester bakal menjamu Arsenal di Stadion King Power pada Minggu (10/11) dini hari WIB, berbekalkan tiga kemenangan beruntun yang melanjutkan awal musim positif bagi tenor kepelatihan Brendan Rodgers. Sebaliknya, sang tamu sudah tiga laga tak merasakan kemenangan.
Bukan cuma dibebani catatan buruk, drama juga mewarnai kubu besutan Unai Emery termasuk pencopotan jabatan kapten dari lengan Granit Xhaka sebagai buntut cekcok dengan Gooners serta polemik soal pembangkucadangan Mesut Oezil dianggap mempengaruhi inkonsistensi penampilan Arsenal.
Beberapa jam lebih awal, pada Sabtu (9/10) petang, Chelsea akan menjamu Crystal Palace di Stamford Bridge. Sebagaimana Leicester dan Arsenal yang punya modal timpang jelang pekan ke-12, Chelsea juga di atas angin dibandingkan Palace.
Lima pertandingan terakhir Chelsea selalu berakhir kemenangan dan jelas hal itu jauh lebih baik dibandingkan Palace yang cuma dapat satu poin dari tiga laga terakhir. Regenerasi Chelsea di bawah Frank Lampard terus memperlihatkan arah positif, sementara kejutan Palace bersama Roy Hodgson perlahan memudar dan mereka kini terlempar ke urutan kesembilan.
Baca juga: Frank Lampard senang dengan persaingan Batshuayi, Giroud dan Abraham
Sementara itu dalam rangkaian pertandingan Sabtu (9/10) malam, Everton bakal bertandang ke markas Southampton dan Tottenham Hotspur menjamu Sheffield United. Baik Everton maupun Tottenham sama-sama menjalani periode buruk, namun Marco Silva sedikit lebih diuntungkan karena "cuma" melawan Southampton yang juga tidak lebih baik kondisinya.
Sedangkan Mauricio Pochettino harus memastikan timnya tak lagi terpuruk meski harus meladeni Sheffield, tim promosi yang musim ini tak terkalahkan dalam laga tandang.
Di laga lain pada Minggu (10/11) malam, Manchester United bakal menjamu Brighton & Hove Albion. Kendati pekan lalu kalah memalukan lawan Bournemouth, tampil di Old Trafford seolah jadi jaminan bahwa Ole Gunnar Solskjaer setidaknya akan meraup satu poin dari laga tersebut.
Rangkaian jadwal Liga Inggris pekan ke-12 akan dibuka pada Sabtu (9/10) dini hari WIB dengan pertemuan dua tim pesakitan, yakni Norwich City menjamu Watford. Norwich yang sempat dianggap tim promosi kejutan perlahan diredam, sedangkan tamunya hingga saat ini belum juga meraih kemenangan.
Baca juga: Rafael van der Vaart sarankan Tottenham Hotspur rekrut Hakim Ziyech
Baca juga: Rashford, Maguire dan Lindelof membuat cemas Setan Merah
Berikut jadwal Liga Inggris pekan ke-12 (dalam WIB, tuan rumah disebut pertama):
Sabtu (9/11) dini hari
03.00 Norwich City vs Watford
Sabtu (9/11) hingga Minggu (10/11) dini hari
19.30 Chelsea vs Crystal Palace
22.00 Burnley vs West Ham United
22.00 Newcastle United vs Bournemouth
22.00 Southampton vs Everton
22.00 Tottenham Hotspur vs Sheffield United
00.30 Leicester City vs Arsenal
Minggu (10/11) hingga Senin (11/11) dini hari
21.00 Manchester United vs Brighton & Hove Albion
21.00 Wolverhampton vs Aston Villa
23.30 Liverpool vs Manchester City
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019