"Di era globalisasi saat ini, kita harus mampu memanfaatkan dan menguasai teknologi dengan inovasi dan kreatifitas. Tentunya untuk meningkatkan martabat bangsa Indonesia, sehingga bisa setara dengan Negara maju lainnya,” kata dia, di Cibinong, Bogor, Jumat.
Ia menyebutkan para pahlawan terdahulu mengorbankan jiwa dan raga dalam berjuang memerdekakan Indonesia dari penjajahan. Tapi, untuk memaknainya tidak melulu harus bertempur, melainkan dengan berbagai hal positif, salah satunya memaksimalkan fungsi teknologi.
"Kini semua orang bisa menjadi pahlawan bangsa Indonesia dengan mengabdikan diri kepada Negara di bidang masing-masing, mulai dari bidang olahraga, teknologi informatika, kesehatan, pendidikan, seni dan lainnya," katanya.
Juga baca: Enam Pahlawan Nasional, dari wartawati hingga rektor pertama UGM
Juga baca: Komisi IV DPR: Manggala Agni pahlawan pemadam karhutla
Selain itu, ia berpesan kepada masyarakat agar meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempererat persatuan. Karena, rasa nasionalisme, menurutnya mampu melawan berbagai tantangan yang mengalir deras dari belahan dunia manapun.
"Mari kita lakukan yang terbaik untuk bangsa ini, sebagai salah satu upaya menghargai pengorbanan para pahlawan dan memperjuangkan bangsa ini. Melalui prestasi kita akan dipandang mata dunia, sehingga negara kita menjadi negara yang kuat,” kata dia.
Selain menangkal tanyangan dari luar negeri, menurutnya rasa nasionalisme juga dapat meminimalisir radikalisme dan rasisme yang tak menutup kemungkinan datangnya datang dari dalam negeri.
Kita tingkatkan kekompakan satu sama lain, saling menghargai dan menghormati. Supaya kita semakin menjadi bangsa yang kuat, karena untuk menghargai jasa para pahlawan harus dilakukan dari berbagai aspek,” katanya.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019