Firli akan menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, yakni sebagai komisaris jenderal (komjen), menyesuaikan dengan jabatan barunya.
"Ya, benar, yang bersangkutan mendapat promosi karena dinilai berprestasi dan mumpuni. Pangkatnya akan menyesuaikan dengan jabatan barunya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Mohammad Iqbal di Jakarta, Jumat.
Iqbal mengatakan bahwa Firli memiliki sederet catatan prestasi sejak di Akademi Kepolisian (Akpol) hingga saat ini.
Baca juga: Polda Bali tanggapi terpilihnya Firli Bahuri sebagai Ketua KPK
Iqbal mencatat Firli pernah dipercaya sebagai Komandan Resimen Korp Taruna tingkat I, II, dan III Akpol.
"Sejak taruna, Pak Firli itu kariernya sudah cemerlang, memimpin taruna dari tingkat I sampai III. Dia memimpin sebagai Komandan Resimen Korp Taruna pada tahun 1990, memimpin semua taruna tingkat I, II, III," kata Iqbal.
Untuk dapat menduduki jabatan tersebut, seorang taruna harus memenuhi berbagai persyaratan yang berat, di antaranya harus mempunyai kemampuan lengkap, baik dalam hal akademik, fisik, maupun mental kepribadian.
Hal tersebut diperlukan karena Danmenkorp Taruna adalah idola serta teladan dari semua taruna.
Terpilihnya Firli sebagai ajudan mantan Wakil Presiden Boediono merupakan puncak kariernya di tingkat perwira menengah.
Baca juga: Pimpinan baru KPK, Pengamat: Beri kesempatan pada Firli
Iqbal menjelaskan bahwa ajudan wapres adalah orang pilihan yang cerdas, memiliki pola pikir cemerlang, dan mempunyai kepribadian yang baik.
"Kariernya cemerlang dan puncaknya saat menjadi ajudan wakil presiden karena ajudan presiden itu adalah orang pilihan, tentunya harus orang yang cerdas, pikirannya cemerlang, pribadi yang baik. Maka, Pak Firli sangat layak dipromosikan (sebagai Kabaharkam)," kata Iqbal.
Firli juga dinilai berprestasi selama menjabat sebagai Kapolda NTB dan Kapolda Sumatera Selatan.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019