"Sambutan ini sangat luar biasa. Sangat ramai dan meriah. Patut disebut salah satu yang terbaik hingga etape VII," kata Race Director Jamaluddin Mahmood di Kerinci, Jumat.
Dia merekomendasikan Kerinci tetap menjadi salah satu etape pada kejuaraan Tour de Singkarak selanjutnya.
Baca juga: Balapan sengit terjadi di "etape cantik" TdS 2019
Antusias masyarakat itu menular kepada pembalap sehingga kecepatan meningkat. Jarak sepanjang 82,9 kilometer dilahap hanya dalam waktu 1:50:06 padahal diperkirakan lebih dari dua jam.
Pemimpin klasemen umum pembalap hingga etape VII Jesse Ewart mengatakan awalnya hanya menargetkan untuk menjaga ritme dan mempertahankan keunggulan poin.
Namun sambutan meriah masyarakat sepanjang jalur membuat semangat para pembalap terpacu. Semua meningkatkan kecepatan sehingga dia terpaksa ikut berpacu.
Sementara itu pembalap Indonesia tercepat Agung Sahbana mengatakan meski etape itu adalah yang terpendek dari sembilan etape, tetapi sangat menantang dengan adanya tanjakan tinggi.
Baca juga: Bertumbangan, TdS 2019 etape VII hanya sisakan 75 pebalap
Etape VII TdS dimulai dari Air Terjun Telun Berasap (Kayu Aro) dan berakhir di kawasan Dermaga Danau Kerinci.
Sementara itu Bupati Kerinci Adirozal menyebut pihaknya siap untuk menjadi tuan rumah Tour de Singkarak selanjutnya karena diyakini akan memberi efek positif bagi daerah.
Ia mengakui kalau Tor de Singkarak yang baru pertama kali digelar di daerah itu masih banyak kekurangan. Namun ia berkomitmen untuk memperbaiki itu agar ke depan menjadi lebih baik.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019