Menurut laporan Forbes, Sabtu, "Joker" telah menghasilkan 304,2 juta dolar AS (sekitar Rp4,258 triliun) di wilayah Amerika Utara dalam waktu lima pekan pertamanya di bioskop dan 963 juta dolar AS (sekitar Rp13,482 triliun) secara global.
Laporan tersebut juga memperkirakan angka itu akan naik menjadi 957 juta dolar AS (sekitar Rp13,398 triliun) pada Jumat (8/11) malam dan menghasilkan pendapatan 15,3 kali lipat dari anggaran produksi yang hanya sebesar 62,5 juta dolar AS (sekitar Rp875 miliar).
Baca juga: Terjawab, Joker tidak bunuh "kekasihnya"
Jumlah tersebut berhasil menyalip perolehan Jim Carrey lewat film "The Mask" yang hanya menghasilkan 351 juta dolar AS (sekitar Rp4,914 triliun) dengan anggaran 23 juta dolar AS (sekitar Rp322 miliar) pada 1994. Kemudian, "Venom" dengan pendapatan mencapai 854 juta dolar AS (sekitar Rp11,956 triliun) dan anggaran produksi 90 juta dolar AS (sekitar Rp1,26 triliun).
Selain itu, film yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix itu juga berhasil mengalahkan "Batman" yang menghasilkan 411 juta dolar AS (sekitar Rp5,754 triliun) dengan anggaran 35 juta dolar AS (sekitar Rp490 miliar), dan "Deadpool" dengan pendapatan 783 juta dolar AS (sekitar Rp10,962 triliun) pada anggaran 58 juta dolar AS (sekitar Rp812 miliar).
Baca juga: Penata rias: hanya butuh 15 menit merias Joaquin Phoenix jadi Joker
Statistik terbaru itu menambah serangkaian panjang penghargaan yang diterima "Joker" setelah disebut sebagai film berperingkat "R" terlaris yang pernah ada serta pembukaan box office pada Oktober sebagai pembukaan terbesar sepanjang masa.
Joaquin Phoenix juga sempat membahas tentang ide sekuel "Joker" yang sudah pernah disebut sebelum film itu populer.
"Jauh sebelum film rilis atau sebelum kami punya ide itu akan berhasil, kami sudah berbicara tentang sekuel," kata Phoenix.
Baca juga: Joaquin Phoenix kembali jadi "Joker" di "The Suicide Squad"?
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019