Laga kedua tim menjadi pertarungan klasik dalam beberapa musim terakhir dengan Liverpool mengalahkan City pada perempat final Liga Champions dalam agregat 5-1 sebelum City membalas dendam dengan menang 2-1 ketika mempertahankan gelar juara Liga Premier musim lalu.
AFP Sport mencatat tiga pertempuran penting yang bakal menentukan hasil akhir dalam laga juara Eropa melawan juara Inggris itu:
Trent Alexander-Arnold vs Raheem Sterling
Kedua pemain adalah rekan satu tim dalam timnas Inggris.
Kiriman bola dan tendangan luar biasa Alexander-Arnold membuatnya menjadi salah satu senjata paling mematikan di Liverpool, padahal posisi dia adalah bek kanan.
Namun, ada satu kelemahan dari dia yakni ruang yang dia tinggalkan di belakang membuat pemain lawan bisa mengeksploitasinya dan dalam soal ini tak ada yang lebih maut mengeksploitasi ruang itu selain Sterling.
Sterling tak pernah mencetak gol di Anfield sejak pindah ke Manchester senilai 50 juta pound pada 2015. Namun dia adalah pencetak gol terbanyak City dalam semua kompetisi dengan 18 gol dari 20 pertandingan musim ini baik pada tingkat klub maupun timnas.
Baca juga: Emery ragu Xhaka bakal terus bersama Arsenal
Fabinho vs Kevin De Bruyne
Pentingnya Fabinho dalam konteks kian cemerlangnya Liverpool pada 2019 ditandai dengan keputusan Jurgen Klopp mengistirahatkan pemain Brasil ini saat pertandingan melawan Aston Villa akhir pekan lalu untuk memastikan dia tidak menerima kartu kuning sehingga bisa mengancam peluang dia tampil melawan City.
Klopp menjuluki Fabinho dengan "Dyson" (merek penghisap debu) setelah kinerjanya saat melawan Tottenham yang memproteksi lini tengah menjadi miliknya seorang.
"Tugas (pemain) Nomor 6 dalam sepakbola modern adalah sangat penting dan semakin banyak pemain ofensif ada di sekitar Anda, maka semakin bagus. Tetapi dia bukan penutup celah, penantang, atau apa pun, dia juga pemain sepakbola yang sangat baik," tambah Klopp.
De Bruyne absen pada dua pertemuan kedua tim musim lalu karena absen. Kehadiran dia diharapkan berdampak besar kepada perburuan gelar.
Pemain Belgia itu bersinar pada minggu-minggu awal musim ini dan ketidakhadirannya dari starting line-up berbarengan dengan dua kekalahan City pada Liga Premier musim ini sehingga memberi Liverpool peluang memuncaki klasemen.
Baca juga: Manchester City dipastikan tanpa Ederson saat hadapi Liverpool
Sadio Mane vs Kyle Walker
Mane menjadi fokus kritik Pep Guardiola setelah mencetak gol kemenangan Liverpool melawan Aston Villa akhir pekan lalu sehingga mempertahankan keunggulan enam poin The Reds atas City.
Guardiola menuduh pemain Senegal itu menyebut diving sebagai "bakat khusus" pemain ini setelah Mane berusaha mendapatkan penalti saat melawan Villa. Dia juga menjadi penentu kemenangan City saat melawan Tottenham dan Leicester dalam beberapa pekan terakhir, juga dengan teknik diduga diving.
Mane telah menjadi ancaman paling ampuh di ujung serangan Liverpool pada 2019, dengan mencetak 27 gol, dan membuat pertahanan City tercurah kepada dia ketimbang kepada Roberto Firmino dan Mohamed Salah.
Walker berangsur pulih menjadi pilihan utama Guardiola dengan membawa City kembali ke perburuan gelar musim lalu. Dia menjadi bek kanan pilihan pertama City meskipun ada muka baru Joao Cancelo yang didatangkan dari Juventus pada Agustus.
Pemain timnas Inggris itu memiliki kecepatan untuk menandingi manuver Mane, tetapi dia akan membutuhkan bantuan pemain City lainnya jika Mane dan Andy Robertson serempak maju mengincar gawang City.
Baca juga: Klopp beberkan alasan Van Dijk absen latihan jelang laga kontra City
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019