Sekitar delapan hektare hutan yang berada di Kampung Kebundesa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu terbakar dan hingga kini petugas gabungan yang dibantu relawan potensi SAR masih berupaya memadamkan api.mayoritas titik api sudah berhasil kami padamkan
"Penyebab kebakaran hutan di Desa/Kecamatan Nyalindung ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Sabtu.
Informasi yang dihimpun, kebakaran hutan tersebut baru diketahui saat ada kepulan asap hitam dari dalam hutan warga dan relawan yang berada di lokasi mencoba memadamkan api dengan alat seadanya menunggu petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Baca juga: Prakiraan BPBD luas lahan terbakar Kawah Putih Ciwidey 20 hektare
Baca juga: BPBD: 174 titik di Sukabumi sudah dalam kondisi kekeringan
Kondisi cuaca yang terik ditambah hutan kering dan banyak ranting pohon sehingga, api dengan mudah membesar dan merembet dari satu titik ke titik yang lain. Bahkan petugas pun cukup kesulitan memadamkan api karena lokasi yang sulit ditembus kendaraan.
Tidak lama beberapa unit mobil damkar tiba di lokasi untuk memadamkan api namun, kendaraan tidak bisa masuk ke lokasi dan harus menggunakan selang yang panjang untuk menyemprotkan ke titik api.
"Mayoritas titik api sudah berhasil kami padamkan namun, ada beberapa yang diduga masih menyala dan petugas pun berupaya untuk memadamkannya agar kebakaran tidak semakin meluas," tambahnya.
Daeng mengimbau kepada siapapun dengan cuaca yang cukup panas dan kering ini agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu atau menyebabkan terjadinya kebakaran seperti tidak membakar ilalang atau lainnya, selalu memeriksa keadaan kompor, tungku api dan jaringan listrik di rumah serta yang paling penting tidak membuang puntung rokok sembarangan apalagi yang masih menyala.
Baca juga: Ratusan hektare lahan perkebunan di Kampung Legok Sukabumi terbakar
Baca juga: Karhutla Gunung Sunda Sukabumi mencapai 10 hektare
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019