Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Pasuruan mendukung proses pemulihan trauma siswa Sekolah Dasar Negeri Gentong, Kota Pasuruan yang atap sebagian gedungnya ambruk hingga mengakibatkan dua orang meninggal dunia.Peranan orang tua juga sangat diperlukan dalam pemulihan trauma siswa itu,
Ketua LPA Pasuruan Daniel P saat dikonfirmasi di Pasuruan, Senin, mengatakan model pemulihan trauma healing seperti ini yang sangat dibutuhkan siswa.
"Peranan orang tua juga sangat diperlukan dalam pemulihan trauma siswa itu," tambahnya di sela melakukan pendampingan siswa SDN Gentong pada hari pertama masuk sekolah.
Baca juga: "Pahlawan super" hibur siswa sekolah ambruk Pasuruan
Ia menyebutkan, dengan adanya trauma healing yang dilakukan pada hari ini, para siswa sudah bisa tersenyum dan kembali ceria.
"Meskipun tidak 100 persen, tetapi siswa sudah bisa tersenyum dan tertawa bersama sama, ini baik untuk memulihkan trauma mereka," ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebaiknya pendampingan trauma healing itu dilakukan selama sepekan supaya siswa bisa kembali siap menerima mata pelajaran sekolah.
Baca juga: Siswa sekolah ambruk belajar sementara di Ponpes Al-Ghofuriyah
"Sebaiknya hak ini dilakukan dalam sepekan, supaya siswa bisa kembali beraktivitas seperti semula," katanya.
Pada kesempatan yang sama, salah seorang siswa M Fatkhurohman Aziz mengaku senang dengan kegiatan ini.
"Mau kembali ke sekolah, kalau sudah diperbaiki dan diperkuat," harapnya.
Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB.
Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.
Baca juga: Mendikbud tinjau sekolah ambruk di Pasuruan
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019