Bedanya, V17 Pro kini membawa kamera ganda untuk berswafoto. Dual pop-up selfie camera Vivo V17 Pro hadir dengan kombinasi lensa beresolusi 32MP pada kamera utama dan 8MP Super Wide-Angle Camera.
Peningkatan juga dilakukan untuk kamera belakang, dengan penambahan lensa makro, yang membuat V17 Pro menjadi quad-camera phone.
Selain kamera, V17 Pro juga membawa upgrade dari sisi kapasitas baterai. Seperti keluarga seri V lainnya, V17 Pro juga membawa sejumlah fitur premium. Berikut ulasan ANTARA untuk Vivo V17 Pro.
Desain
Dari depan Vivo V17 Pro memiliki penampilan yang menggoda dengan tampilan layar penuh tanpa poni (notch) atau yang dinamai layar Ultimate All Screen Display, yang sebenarnya sudah banyak ditawarkan oleh sejumlah vendor.
Samsung telah mengusung konsep layar penuh pada Samsung Galaxy S10 dengan hanya memberikan lubang kamera di sisi kanan atas. Desain tersebut juga diusung Huawei, yang diterapkan pada nova 5t.
Berbeda dari para kompetitornya itu, Vivo menghadirkan layar berukuran 6,44 inci yang benar-benar bersih dengan membenamkan kamera depan dalam ponsel, yang membuat tampilan lebih luas dan penggunaan terasa lebih lega.
Hal ini dikarenakan Vivo V17 Pro memiliki rasio aspek 20:9 dan rasio layar ke bodi sebesar 91,65 persen. Layar ponsel tersebut sudah menggunakan Super AMOLED FHD+ yang memungkinkan adanya fitur screen touch ID. Fitur ini juga membuat tampilan lebih menarik, sebab lambang sidik jari dengan warna hijau akan muncul saat ponsel diangkat dalam mode tidur.
Memiliki dimensi 159 x 74,7 x 9,8 mm dengan bobot 201,8 gram, layar Vivo V17 Pro sudah dilindungi dengan Gorilla Glass 6. Tidak hanya itu, screen guard juga sudah terpasang -- pada bagian depan dan belakang -- saat perangkat masih dalam box.
Pada sisi atas, Vivo menempatkan slide kamera depan dan port audio jack 3.5mm, sedangkan pada sisi bawah, terdapat speaker, slot SIM card dan USB Type C, yang memungkinkan pengisian daya lebih cepat.
Sementara itu, pada bagian belakang, V17 Pro mengusung desain lengkung bodi 3D yang menjadi ciri khas Vivo. Desain ini membuat ponsel nyaman untuk digenggam.
Meskipun back cover meninggalkan sidik jari -- karena terbuat dari casing kaca dilapisi polycarbonate -- yang membuat ponsel tampak kotor, tampilan bagian belakang Vivo justru dipercantik dengan desain empat kamera yang ditempatkan pada bagian tengah perangkat.
Tidak seperti kebanyakan ponsel empat kamera yang umumnya menempatkan quad-camera mereka pada pojok kiri atas perangkat, Vivo menempatkan empat kameranya, yang disusun secara vertikal, pada bagian tengah.
Susunan kamera belakang tersebut juga dilengkapi dengan LED flash, yang membuat tampilan lebih "stand out." Terlebih, Antara kedapatan varian warna satin black yang membuat tampilan lebih elegan.
Satu hal yang unik, Vivo menempatkan tombol dedikasi untuk Google Assistant pada sisi kiri.
Software
Vivo V17 Pro dibekali sistem operasi Android 9.0yang dipasangkan dengan tampilan antarmuka Funtouch OS 9. Launcher bawaan Vivo tersebut terbilang simpel tanpa banyak variasi yang biasanya justru hanya membebankan kinerja RAM. Perpindahan screen pun terasa cepat.
Saat bagian bawah layar ditarik, muncul laci yang menampilkan aplikasi terkini setelah dibuka, juga sejumlah menu, di antaranya pengaturan kecerahan, bluetooth, Wifi dan mode offline. Sementara, saat bagian atas ditarik akan muncul seluruh notifikasi.
Funtouch OS 9 menghadirkan beberapa aplikasi pre-instal, salah satunya File Manager yang berisi fitur untuk mengelola ruang dan memantau data. Ada pula aplikasi EasyShare untuk berbagi file ke sesama Android yang juga dapat dimanfaatkan untuk transfer data ke ponsel baru.
Aplikasi lainnya adalah Kids Mode, yang dapat digunakan untuk mencegah kecanduan penggunaan gadget pada anak dengan membatasi waktu penggunaan dan mencegah mata tegang akibat terpapar layar ponsel dengan pengaturan kecerahan ponsel.
Launcher bawaan fitur tersebut juga memiliki fitur untuk menyembunyikan tombol navigasi yang digantikan dengan gerakan navigasi untuk tampilan layar yang lebih luas, serta fitur kloning aplikasi untuk menduplikasi aplikasi WhatsApp dan Facebook.
Asisten kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan Vivo, yakni Jovi, juga hadir pada Funtouch 9 untuk fitur-fitur seperti Smart Camera dan Smart Button. Dalam pengaturan, juga terdapat fitur Ultra Game Mode, Motorbike Mode, One-handed, Smart Split, Smart Mirroring, Smart Motion dan Smart Click.
Hardware
Dari segi dapur pacu, V17 Pro dipersenjatai prosesor Snapdragon 675 AIE octa-core yang merupakan SoC kelas menengah dari Qualcomm, yang juga digunakan Samsung pada Galaxy A70.
Prosesor untuk segmen mid-range dari perusahaan asal Amerika Serikat itu dirancang untuk memenuhi tiga tren smartphone saat ini yakni kemampuan gaming, multi-kamera dan kecerdasan buatan.
Dalam situs resminya, Qualcomm mengatakan chipset tersebut dibuat dengan peningkatan performa dalam hal efisiensi baterai dan kecepatan.
Snapdragon 675 mengusung CPU Kryo 460 dan GPU Adreno 612, serta AI Engine yang diklaim memiliki performa 50 persen lebih cepat dari generasi sebelumnya, Snapdragon 670.
Untuk pengujian performa, Antara menggunakan dua aplikasi benchmark yaitu Antutu benchmark versi v8.0.1 dan PC Mark for Android versi 2.03716.
Hasil pengujian dari Antutu untuk Vivo V17 Pro, yang memiliki RAM 8GB dan ROM 128GB dengan baterai 4100 mAh, menunjukkan skor 217692. Sementara, berdasarkan tes PCMark for Android, performa V17 Pro diberi nilai 7601.
Soal baterai, pengujian PCMark for Android menujukkan V17 Pro dapat berjalan non-stop selama lebih dari 12 jam. Waktu pengisian baterai juga relatif seingkat dengan dukungan Dual Engine Fast Charging, pengisian 0 persen sampai 100 persen dapat dilakukan dalam waktu 1 jam 30 menit.
Sebagai informasi, aplikasi benchmark PCMark mengukur performa smartphone lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pemakai, sebutlah mengetik, menjelajah di internet atau pun penyuntingan video.
Sementara, Antutu menguji beberapa hal antara lain 3D, User Experience (UX), CPU, GPU dan RAM.
Kamera
Vivo V17 Pro hadir dengan konfigurasi quad-camera dengan kamera utama 48MP dengan bukaan F/1.8 yang besar, lensa sudut lebar 8MP, lensa depth camera 2MP untuk memberikan efek kedalaman dan lensa makro 2MP untuk menangkap obyek yang sangat kecil.
Kemampuan ini merupakan peningkatan yang besar dari pendahulunya, V15 yang hanya memiliki tiga kamera belakang, dengan kamera utama 12MP, lensa wide 8MP dan lensa depth 5MP.
Pada V17 Pro, cara memakai empat lensa tersebut terbilang mudah, pengguna cukup mengetuk ikon di sudut kiri bawah pada opsi "Photo" dalam aplikasi kamera. Dalam ikon tersebut akan muncul opsi "Ultra wide angle," "Bokeh" dan "Super macro" yang dapat dipilih.
Lensa sudut lebar menghasilkan gambar yang lebih menarik dengan bidang pandang yang lebih luas yakni 120 derajat. Detail gambar yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang baik, bahkan saat gambar diperbesar.
Sementara itu, efek bokeh yang dihasilkan bisa dikatakan natural, di mana transisi antara objek dan latar cukup mulus, terlebih jika pemotretan dilakukan dalam penerangan yang baik atau di luar ruangan.
Namun, efek bokeh yang dihasilkan dalam kondisi minim cahaya juga terbilang bagus, meski detail transisi antara latar depan (foreground) dan latar belakang (background) dari objek tidak terlalu baik.
Untuk lensa makro, V17 Pro mampu menangkap objek secara sangat detail dengan jarak 4cm.
Tanpa menggunakan lensa lain, dengan lensa utama, hasil foto V17 Pro juga sangat baik, terlebih jika mode 48MP diaktifkan -- ada pada pilihan "More." Jika dibandingkan dengan mode biasa, mode 48MP mampu menghasilkan gambar jauh lebih detail dengan detail yang juga sangat tajam.
Dalam pilihan "More," terdapat pula berbagai fitur di antaranya live photo, pano, slow motion, time-lapse dan art sticker.
Beranjak ke kamera depan, seperti pendahulunya, V17 Pro memiliki kamera pop-up uuntuk berswafoto. Bedanya V15 hanya memiliki satu kamera, sementara V17 Pro dibekali dengan kamera ganda.
Kamera pop-up V17 Pro terletak di bagian tengah atas, sejajar dengan quartet kamera belakang.
Kamera pop-up tersembunyi, dan akan secara otomatis muncul ketika pengguna membuka aplikasi dan mengaktifkan kamera depan. Begitu juga ketika menonaktifkan kamera depan, kamera pop-up akan turun secara otomatis.
Kamera pop-up juga akan tertutup secara otomatis saat ponsel terdeteksi jatuh. Namun, saat ponsel jatuh, aplikasi kamera masih terbuka dan terdapat opsi "keluar" atau "Pop-up" untuk memunculkan kamera.
Kamera depan V17 Pro dengan resolusi 32MP juga dibekali fitur "Ultra-wide angle," dengan adanya lensa wide-angle 8MP, dan "Bokeh" yang keduanya dapat diaktifkan pada ikon di sudut kiri bawah.
Hasil kamera depan sudah cukup bagus, baik fitur wide-angle maupun fitur bokeh. Namun, fitur wide-angle lebih menarik karena karena jarang dihadirkan oleh vendor smartphone lain pada kamera bagian depan.
Fitur ini juga mampu mengambil gambar dengan sudut pandang sebesar 105 derajat, sehingga tidak perlu takut terpotong saat mengambil swafoto beramai-ramai, begitu juga saat ingin selfie dengan mengambil latar belakang obyek yang ingin ditunjukkan.
Kesimpulan
Vivo V17 Pro tampil memikat dengan desain lengkung pada bagian belakang, yang juga hadir dengan layar penuh tanpa notch, berkat teknologi pop-up kamera pada kamera depan.
Soal kamera, selain kamera ganda untuk selfie, ponsel tersebut juga telah dibekali quad-camera dengan konfigurasi kamera utama, lensa sudut lebar, lensa makro dan lensa berkedalaman, yang sedang tren diusung para vendor smartphone.
Dibandrol Rp5,699 juta, Vivo V17 Pro merupakan pilihan tepat bagi mereka yang mementingkan desain dan kamera. Namun, bagi mereka yang menginginkan performa lebih, Realme 5 Pro atau Realme XT bisa jadi opsi lain.
Baca juga: Kemarin, internet di Wamena dibatasi hingga spesifikasi Vivo V17 Pro
Baca juga: Vivo seri V dan Z, apa bedanya?
Baca juga: Vivo V15, keseruan selfie dengan kamera pop-up
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019