Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau di Manokwari, Senin, menyatakan bahwa pihaknya komitmen untuk memprioritaskan putra/putri asli Papua dalam seleksi calon prajurit.
"Meskipun demikian, kami tetap melihat kemampuan dan syarat kesehatan. Jadi, tentara tidak bisa dipaksakan. Kalau kondisi fisik buruk, itu sangat membahayakan dirinya sendiri," kata Pangdam.
Baca juga: Papua Terkini - Putra asli Papua jabat Pangdam XVII/Cenderawasih
Menurut Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, tugas untuk menyeleksi calon prajurit tidaklah mudah. Selain menyangkut penentuan nasib dan masa depan seseorang, seleksi juga penentu kualitas prajurit dan organisasi TNI AD.
"Khusus di Papua Barat, saya sangat memprioritaskan putra asli Papua bisa masuk dan menjadi prajurit di Kodam XVIII/Kasuari," kata Pangdam menegaskan.
Pekan lalu, kata Joppye Onesimus Wayangkau, Kodam Kasuari melaksanakan sidang Parade Calon Tamtama PK TNI AD. Sebanyak 483 peserta lulus hingga pada tahapan ini.
"Dari jumlah tersebut, putra asli Papua mencapai 269 orang, 180 nonputra Papua, dan 34 orang non-Papua yang lahir dan besar di sini," kata Joppye Onesimus Wayangkau.
Pangdam XVIII/Kasuari menegaskan bahwa rekrutmen penerimaan prajurit secara transparan dan objektif sesuai dengan standar dan norma yang telah ditentukan.
Baca juga: TNI kembali rekrut anggota dari pedalaman Papua Barat
"Rekrutmen prajurit dimaksudkan agar didapatkan calon-calon prajurit masa depan yang benar-benar berkualitas, berdedikasi, dan memiliki integritas yang tinggi," katanya.
Dihadapkan pada tantangan dan tuntutan tugas TNI AD ke depan yang semakin berat, kompleks, dan multidimensi, lanjut Pangdam, menuntut pihaknya untuk sungguh-sungguh mempersiapkan calon prajurit yang berkualitas, salah satunya melalui proses werving.
Pewarta: Toyiban
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019