Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Papua Barat, Frans Instia di Manokwari, Senin menyebutkan telah mengusulkan distrik-distrik yang selama ini belum ada layanan untuk bisa diprioritaskan bersamaan rencana pemerintah pusat membangun 7000 tower basse transciever statiun (BTS) di seluruh wilayah di Indonesia pada tahun 2020.
"Di Papua Barat, distrik-distrik yang selama ini belum ada layanan sama sekali harus jadi prioritas. Kami pun sudah usulkan itu agar masuk dalam program tahun depan," kata dia.
Baca juga: Presiden kabulkan peningkatan status jalan di Pegunungan Arfak
Khusus untuk Pegunungan Arfak, Pihaknya pun mengusulkan seluruh distrik mendapatkan jatah pada program ini.
"Di Pegunungan Arfak ada 10 distrik, kami usulkan semua dan memang daerah ini harus jadi prioritas di tahun 2020. Kenapa harus, karena Pegunungan Arfak adalah daerah yang sangat tertinggal," ujarnya.
Terkait pembangunan infrastruktur di kabupaten baru ini, sebut Frans, sudah pernah ada penandatangan kesepakatan antara Bappenas dan Pemprov Papua Barat. Sesuai kesepakatan tersebut seharusnya pembangunan terlaksana pada tahun 2019.
Baca juga: Presiden minta waktu dua tahun bangun Bandara Pegunungan Arfak
"Apa yang terjadi, tahun 2019 tidak ada pembangunan. Kami akan terus ngotot, tahun 2020 tidak boleh kecolongan lagi," sebut Frans menambahkan.
Dari 7000 BTS yang akan dibangun tahun depan, ia berharap Papua Barat mendapat jatah antara 150 hingga 200. Selain Pegunungan Arfak, daerah lain yang harus mendapat perhatian yakni Tambrauw, Maybrat, Teluk Wondama, Fakfak, Kaimana, Raja Ampat serta beberapa daerah lainya.
Pegunungan Arfak selain terbelakang dalam infrastruktur telekomunikasi, daerah ini juga tertinggal dalam infrastuktur jalan dan penerangan. Potensi pariwisata dan pertanian di daerah tersebut cukup besar namun belum bisa dioptimalkan pemanfaatanya karena sarana dan prasara terbatas.
Baca juga: Ring Timur menjawab kesulitan telekomunikasi di pelosok Papua
Pewarta: Toyiban
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019