Korban, Amir, dilaporkan tidak pulang ke rumahnya di Dekai sejak akhir Oktober lalu setelah mengangkut penumpang dengan menggunakan truk yang dikemudikannya ke arah jalan gunung.
“Kami belum bisa memastikan keberadaannya mengingat kawasan itu jauh dari Dekai dan cukup sulit untuk dijangkau,” kata Kol Inf Sianipar kepada ANTARA, di Jayapura, Senin.
Baca juga: Danrem 172 PWY: Belum diketahui nasib WN sipil hilang di Dekai
Dikatakannya, Amir dilaporkan melintas ke kawasan yang dikenal masyarakat dengan jalan gunung sekitar dua atau tiga hari setelah insiden penyerangan terhadap tim survei dari Kementerian PUPR.
Tim survei jalan dari PUPR, tanggal 25 Oktober lalu diserang sekelompok warga hingga menyebabkan dua orang terluka panah.
Anggota saat ini masih terus mencari dan mengumpulkan informasi guna mengetahui keberadaan Amir yang juga bekerja sebagai mekanik atau montir. "Namun hingga kini belum ada titik terang," kata Sianipar.
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah meminta bantuan dari masyarakat agar menginformasikan bila mengetahui keberadaan yang bersangkutan.
Sebelumnya, Amir dilaporkan karyawan PT.Agung Mulia, namun dibantah oleh manajer proyek perusahaan tersebut, Handi yang menyatakan yang bersangkutan hanya freelance. “Memang terkadang bila ada kerusakan kendaraan milik perusahaan di Dekai, kami memanggil yang bersangkutan untuk membantu memperbaiki,” tambah Handi.
Baca juga: Danrem 172/PWY : Tidak ada diskriminasi bantuan untuk para pengungsi
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019