• Beranda
  • Berita
  • Rangkulan Surya-Sohibul, Jokowi sebut hanya masalah kecemburuan

Rangkulan Surya-Sohibul, Jokowi sebut hanya masalah kecemburuan

11 November 2019 21:21 WIB
Rangkulan Surya-Sohibul, Jokowi sebut hanya masalah kecemburuan
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan pidato pada penutupan Kongres II Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem di Jakarta International Teathre, Jakarta, Senin (11/11/2019). Hasil Kongres menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum periode 2019-2024. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras/pri.

Karena saya tidak pernah dirangkul seerat itu. Maka, setelah sambutan ini saya akan lebih erat memeluk bang Surya dibandingkan pelukan dengan Sohibul Iman

Presiden Joko Widodo menyebutkan rangkulan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum PKS Sohibul Iman hanya masalah kecemburuan.

"Karena saya tidak pernah dirangkul seerat itu. Maka, setelah sambutan ini saya akan lebih erat memeluk bang Surya dibandingkan pelukan dengan Sohibul Iman," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan HUT Ke-8 Partai NasDem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin malam.

Usai sambutan, Jokowi pun memeluk Surya Paloh. Pelukan ini dua kali dilakukan oleh kedua tokoh itu. Sebelumnya, usai Surya Paloh memberikan sambutannya, keduanya juga berpelukan.

Keduanya pun terlihat tersenyum. Begitu pun dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Disambut Surya Paloh, Jokowi hadiri puncak HUT Partai NasDem

Presiden Jokowi menegaskan tidak ada yang salah dengan rangkulan yang dilakukan oleh Surya Paloh dan Sohibul Iman.

"Rangkulan itu apa yang salah. Itu bagus. Tetapi itu sekali lagi, kembali lagi pada niatnya. Kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan apa yang salah. Kalau rangkulan itu untuk komitmen kebangsaan, sangat bagus sekali yang ditunjukkan Bang Surya. Kalau rangkulan itu untuk komitmen persaudaraan, untuk komitmen persatuan, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, apa yang keliru, apa yang salah. Itu bagus, bener ndak? Betul ndak?" kata Jokowi.

Menurut dia, candaan yang dilakukan kepada Surya Paloh merupakan hal yang biasa, sehingga tidak perlu ditanggapi lebih luas.

"Candaan seorang sahabat yang sudah dekat, itu biasa. Jangan ditanggapi kesana ke sini. Ada yang curiga, ada yang sinisme, ada yang gak percaya. Apanya yang salah. Apalagi tadi sudah disampaikan juga Bang Surya, betapa sayangnya Bang Surya kepada Ibu Megawati. Coba, sahabat sejati saya, yang paling saya sayangi, beliau sampaikan," tutur Jokowi.

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, berdasarkan hasil Kongres II NasDem, partainya bertekad untuk menyukseskan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Kita baru saja menyelesaikan Kongres ke-2 yang kita laksanakan bersama selama kurang-lebih 4 hari. Suasana kongres yang begitu luar biasa dalam berbagai pembahasan yang telah dilakukan semuanya mencapai satu titik kesimpulan bersama," ujar Surya.

Baca juga: Partai NasDem targetkan menang di Pemilu 2024

Menurut dia, NasDem harus tetap meneguhkan tekad dan semangatnya untuk tetap membantu suksesnya jalan roda administratif pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Surya Paloh berbicara soal membuka ruang komunikasi kepada pihak-pihak yang di luar pemerintahan. Ini juga jadi tekad NasDem.

"Partai ini juga meneguhkan sikapnya diperlukan terus menerus upaya membuka ruang komunikasi dan konsolidasi bersama dengan seluruh eksponen dan elemen masyarakat tanpa membedakan mereka yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Ini kedua tekad kita," kata Surya Paloh menegaskan.

Jokowi menambahkan, apa yang telah disampaikan oleh Surya Paloh benar semuanya.

Jokowi pun mengucapkan terima kasih kepada Partai NasDem yang telah berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Jk dan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

"Selamat kepada Partai NasDem dan selamat kepada Surya Paloh yang secara aklamasi menjadi ketum kembali," ujarnya.

Baca juga: Surya Paloh kembali jadi Ketum NasDem secara aklamasi

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019