PT Dahana (Persero) akan membangun pabrik penghasil bahan peledak di Timor Leste pada tahun 2020 mendatang.Kalau kami tidak ambil maka Selandia Baru dan Australia yang akan masuk ke Timor Leste...
Presiden Direktur PT Dahana Budi Antono mengatakan pembangunan pabrik bahan peledak tersebut merupakan langkah ekspansi bisnis ke negara-negara ASEAN.
"Itu Timor Leste yang menawarkan kepada kami. Kalau kami tidak ambil maka Selandia Baru dan Australia yang akan masuk ke Timor Leste, dan itu peluang bagus untuk Dahana," kata Budi saat Ngopi Bersama media di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut Budi menjelaskan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik tersebut terbilang kecil pada kisaran angka Rp15 miliar, sebab hanya pabrik kecil yang akan didirikan.
Namun pembangunan tersebut merupakan langkah ekspansi yang menarik mengingat bahan peledak merupakan industri yang menggiurkan karena bisa ekspor ke Selandia Baru dan ke Australia.
Ia mengatakan Timor Leste akan membangun pelabuhan serta kuari atau jenis tambang terbuka, sehingga membutuhkan bahan peledak dalam proses konstruksinya.
Dahana menyarankan mengingat geografis Timor Leste penuh dengan gunung dan perbukitan maka akan lebih efisien jika membangun infrastruktur jalan dengan terowongan, daripada membelah bukit karena membutuhkan biaya lebih besar.
Oleh karena itu, Dahana dipersilakan berinvestasi pabrik bahan peledak untuk pertambangan di Timor Leste dengan kapasitas produksi sekitar 1.000 ton per tahun.
Budi menjelaskan lama pengerjaan pabrik tersebut terbilang singkat, hanya membutuhkan waktu paling lama satu tahun pengerjaan konstruksi.
Dahana merupakan perusahaan plat merah dengan fokus bisnis bergerak di bidang bahan peledak serta perlengkapan militer, seperti roket dan peluru.
Baca juga: DAHANA dan Pupuk Kaltim bangun pabrik amonium nitrat
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019