• Beranda
  • Berita
  • Yamin katakan nilai-nilai Pancasila dapat diterjemahkan dalam dunia IT

Yamin katakan nilai-nilai Pancasila dapat diterjemahkan dalam dunia IT

12 November 2019 17:38 WIB
Yamin katakan nilai-nilai Pancasila dapat diterjemahkan dalam dunia IT
Direktur Eksekutif DNS Nawala M Yamin saat foto bersama dengan Plt.Kepala BPIP Hariyono dan Direktur Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Aris Heru Utomo saat sosialisasi nilai-nilai Pancasila di Kota Batu, Jawa Timur. (Joko Susilo)

Ketika disuatu desa ada gotong royong yang diterjemahkan dalam dunia IT bisa ditularkan dengan menyesuaikan yang sekarang

Direktur Eksekutif DNS Nawala M Yamin mengatakan nilai-nilai Pancasila, seperti sikap gotong royong yang masih mengakar di masyarakat pedesaan, dapat diterjemahkan dalam dunia teknologi informasi (IT) sehingga ditularkan kepada masyarakat secara luas.

"Ketika disuatu desa ada gotong royong yang diterjemahkan dalam dunia IT bisa ditularkan dengan menyesuaikan yang sekarang," kata M Yamin saat sebagai narasumber sosialisasi nilai-nilai Pancasila dengan tema "Pemanfaatan internet dalam penyebaran nilai-nilai Pancasila bagi perangkat desa" di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa.

Menurut dia, dengan internet, desa kalau sudah memiliki kelebihan tertentu bisa dikloning ke daerah lain.

"Diambil kelebihan dari daerah lain yang kemudian disatukan di desa baru yang sudah memiliki kelebihan dari desa-desa lain. Dan itu bisa dilakukan melalui teknologi informasi untuk mempercepat prosesnya," jucapnya menjelaskan.

Terkait internet yang sering digunakan penyebaran radikalisme atau berbagai isu penyebaran informasi yang bisa memecah belah persatuan, Yamin mengatakan perangkat desa sebagai ujung tombak aparat yang berhadapan langsung dengan masyarakat dapat memberikan pendidikan awal dan penjelasan bagi pengguna pemula.

"Isu radikalisme atau perpecahan lain langkah yang paling utama di desa ialah mengatur akses bagi pemula. Jadi orang yang baru belajar internet tidak diberikan seluruhnya ke rimba belantara internet," ujarnya.

Yamin mengatakan mereka harus diberikan pendidikan melalui literasi pendidikan yang harus ditanam sejak dini seperti keluarga, sekolah, dan terakhir masyarakat.

"Sayangnya terjadi saat ini terbalik dari masyarakat baru ke rumah. Ketika anak sudah terpapar dan sudah sulit sekali kandungan-kandungan negatif yang berbau radikalisme dan candu," katanya.

Untuk itu, Yamin meminta kepada aparat desa yang hadir untuk mengenali berbagai berita bohong yang ada di internet untuk dijelaskan kepada masyarakatnya.

Dia juga berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan cara mengenali hoaks yang disebarkan. Beberapa ciri-ciri hoaks di antaranya bahwa informasi itu biasanya diawali kata-kata bombastis atau sugestif, tidak terberitakan pada media arus utama, dikaitkan dengan publik figur, mencoba merasionalkan hal yang tidak masuk akal sehat.

Untuk menghidari hoaks, Yamin menjelaskan bahwa inormasi itu perlu dicek alamat web/url-nya, dibandingkan gambar yang ditampilkan dengan google image, cek kata kunci melalui mesin pencari, dan kunjungi serta periksa temuan pada situs pengecekan hoaks, seperti cekfakta.com, stophoax.id, turnbackhoax.id.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019