Saat gol Kim tercipta, ia menyoroti keputusan Wasit Dwi Susilo yang membiarkan laga terus berjalan di saat Jayus Hariono tersungkur di tengah lapangan. Sejumlah pemain Arema juga di saat bersamaan melayangkan protes terhadap wasit.
"Yang pertama (gol) itu ada pelanggaran dan tidak melakukan set play, dan itu gol pertama itu menjadi penyebab (konsentrasi terganggu)," kata Milomir usai pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa.
Gol Kim itu tercipta berkat kordinasi lini depan Persib yang cukup baik. Umpan dari Supardi menuju Erwin Ramdani hingga diterima oleh Kim berhasil membuka keunggulan Persib.
Sedangkan dua gol lainnya tercipta dari kaki Omid Nazari di menit ke-36 dan Frets Listianto Butuan di menit ke-39. Seluruh gol klub Maung Bandung itu tercipta sebelum menyentuh babak kedua laga.
Menurut Milomir, babak pertama pertandingan tersebut sangat tidak baik bagi mental pemain Arema akibat gol pertama yang ia rasa tidak adil. Namun di babak kedua, menurutnya klub Singo Edan berhasil menjaga kekompakan permainan meski tidak dapat membalas gol Maung Bandung.
"Untuk babak kedua kita cukup mengontrol pertandingan, tapi yang awal kurang bagus," katanya.
Senada dengan pelatihnya, pemain belakang Arema Alfin Tuasalamony menganggap gol pertama Persib itu menyebabkan mental para pemain hancur. Menurutnya Persib seharusnya bersikap fair play saat melihat Jayus terbaring di tengah lapang.
"Bukan karena kami main jelek, tapi tadi pertandingan ini kita juga tidak kalah peluang dengan mereka," kata Alfin.
Baca juga: Persib bungkam Arema FC tiga gol tanpa balas
Baca juga: Persib kontra Arema FC, Polisi kerahkan dua ribu personel
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019