• Beranda
  • Berita
  • Warga kecamatan Salahutu rasakan lima gempa susulan

Warga kecamatan Salahutu rasakan lima gempa susulan

12 November 2019 20:20 WIB
Warga kecamatan Salahutu rasakan lima gempa susulan
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengunjungi RSUD Dokter Ishak Umarella yang dibangun di kompleks Universitas Darussalam (Unidar), Desa Tulehu, Pulau Ambon Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Selasa (29/10/2019). Bangunan RSUD Dokter Ishak Umarella mengalami kerusakan berat akibat terdampak gempa bumi yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya, Kamis (26/9/2019). Seluruh pelayanan RSUD tersebut kini berlangsung di tenda-tenda darurat. ANTARA/Izaac Mulyawan
Sejumlah warga pada beberapa desa di Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku pada tengah malam ini sudah merasakan lima kali diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo yang bervariasi.

"Gempa beruntun ini dimulai pukul 17:10:42 WIB atau pukul 19:10:42 WIT pada kedalaman 10 Km dan hanya dalam hitungan menit terjadi gempa-gempa susulan," kata salah satu warga Desa Waai, Stefi Tapilaha yang dihubungi dari Ambon, Selasa malam.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,1 guncang Ambon buat warga berlarian

Hanya berselang delapan menit pascagempa 5,1 terjadi lagi gempa serupa bermagnitudo 3,3 pada kedalaman 10 Km dan dirasakan warga Kota Ambon III MMI.

Kemudian pada pukul 17:33:14 WIB terjadi gempa susulan dengan magnitudo 2,7 dan dirasakan warga Desa Liang, Waai, Tulehu, dan sekitarnya di Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah sebesar III MMI.

Data BMKG menyebutkan gempa bumi tektonik susulan yang keempat dengan magnitudo 26 dan yang terakhir magnitudo 3,5 dimana guncangannya tersasa sampai di Kota Ambon sebesar III MMI.
Baca juga: Gempa beruntun guncang Ambon

"Ketika terjadi gempa 5,1 saya sementara melintas di jalan raya Desa Tulehu dan mendengar ada bunyi gemuruh seperti bangunan yang diduga roboh dekat pombensin," ujarnya.

Dikatakan, kondisi serupa juga terjadi di Desa Waai dimana terdapat sejumlah rumah warga yang mengalami keretakan pada bagian dinding rumah maupun tempa ibadah.

Pascagempa utama magnitudo 6,5 pada 26 September 2019 dan diikuti lebih dari 2.027 kali gempa susulan, warga di pesisir Desa Liang hingga Suli dan Wayari masih tetap bertahan di tenda-tenda pengungsian pada tempat yang lebih tinggi.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,1 bikin panik warga Ambon
Baca juga: Warga Ambon kembali mengungsi setelah gempa beruntun

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019