Senior Project Executive Waste4Change, M. Fariz mengatakan Kota Bekasi menjadi daerah percontohan pertama penggunaan kapal pembersih sungai ini dengan harapan mampu membawa efek positif bagi lingkungan setempat.
"Kota Bekasi menjadi pilot project penggunaan kapal ini. Ke depan diharapkan pencemaran limbah di Bekasi bisa berkurang dan ekosistem lingkungan menjadi lebih baik," kata Fariz di Bekasi, Rabu.
Baca juga: Tangerang turunkan petugas pembersih sampah Sungai Cisadane
Menurut dia kerja sama antara pihaknya dan Pemerintah Kota Bekasi merupakan hal yang telah diharapkan. Dengan keberadaan kapal ini diharapkan mampu meminimalisir pencemaran lingkungan.
"Ini juga dapat meminimalisir dampak dari pencemaran limbah plastik di sungai," katanya.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahjono mengatakan ketiga kapal yang diberi nama Seahamsters tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup dan beberapa organisasi lingkungan.
"Ini sebuah kerja sama yang baik dan positif, diharapkan dapat mengurangi dampak pencemaran limbah dan sampah di sungai," kata Tri.
Tri juga tetap mengharapkan partisipasi masyarakat Kota Bekasi untuk sadar akan kebersihan lingkungan dimulai dari yang terdekat lebih dulu seperti tidak membuang sampah sembarangan atau ke bantaran sungai.
Baca juga: Khofifah sebut pembuangan popok ke sungai menjadi masalah serius
Dengan kesadaran lingkungan tersebut maka pencemaran limbah bisa ditekan secara signifikan. Hal itu juga bakal berimbas positif pada pencegahan banjir di Kota Bekasi.
"Masyarakat sendiri harus ada rasa kesadaran yang tinggi untuk kita bersama-sama menjaga kebersihan sungai. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang buang sampah sembarangan," kata dia.
Pemerintah Kota Bekasi rencananya akan menyiagakan tiga unit kapal pembersih sungai ini di Bendungan Prisdo Kota Bekasi, Jalan M. Hasibuan, serta di Bekasi Timur.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019