Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta masyarakat tetap tenang pascabom yang meledak di Mapolrestabes Medan.Perbuatan-perbuatan ini kan cara pemulihannya dengan mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemimpinnya; pemimpinnya salah satunya adalah saya, katanya
"Warga Sumatra Utara, tetap tenang. Peristiwa ini ditangani oleh aparat hukum yang berwenang menanganinya, tenang, berikan masukan kalau itu menjadi mengetahui. Kalau tidak, diam tenang, doakan bahwa kita akan selesaikan," ungkap Edy.
Edy mengatakan, aksi teror tersebut bertujuan untuk menyebarkan rasa takut kepada masyarakat.
Baca juga: Pemerintah Provinsi Sumut tanggung biaya perawatan korban bom
"Perbuatan-perbuatan ini kan cara pemulihannya dengan mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemimpinnya; pemimpinnya salah satunya adalah saya," katanya.
"Pak Kapolda, Pak Pangdam punya SOP sendiri menangani teroris, tapi karena begitu sulitnya menangani teroris ini kalau gampang, tidak terjadi teror itu. Teror itu kan menakut-nakuti supaya rakyat takut, resah, apapun itu perbuatannya itu perbuatan yang sangat keji," ungkap Edy.
Baca juga: Polisi bawa 4 orang dari rumah pelaku bom bunuh diri
Pada Rabu pagi sekitar pukul 08.45 terjadi bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan yang kemudian meninggal dunia.
Pelaku awalnya masuk melalui pintu depan Mapolrestabes Medan, kemudian berjalan menuju Kantor Bagian Operasi Polrestabes Medan. Sesaat kemudian, pelaku meledakkan diri.
Baca juga: Polisi geledah rumah terduga bom bunuh diri di Polrestabes Medan
Ada enam orang menjadi korban luka dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri ini, yakni empat polisi, seorang pekerja harian lepas dan seorang warga sipil. Keenamnya kini dirawat di RS Bhayangkara.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019