Penandatanganan tersebut dilakukan dalam Forum Bisnis Indonesia-China (ICBF) yang digelar di sela-sela Pameran Impor Internasional China (CIIE) ke-2 di Shanghai.
"Hal yang mengemuka dalam forum tersebut adalah harapan kalangan pengusaha mengenai peningkatan kerja sama antarkedua negara untuk mendukung keberhasilan penguatan produk-produk Indonesia di China," kata Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Denny W Kurnia kepada Antara di Hangzhou, Rabu.
Ia menyebutkan ada sekitar 150 pengusaha dari China yang menghadiri forum tersebut.
Sebelum penandatanganan naskah kesepakatan kontrak bisnis, para pengusaha dari China telah mendapatkan penjelasan yang cukup memadai mengenai perdagangan dan investasi di Indonesia.
Sementara itu, Paviliun Indonesia menempati area seluas 136 meter persegi di arena pameran CIIE itu pada 5-10 November 2019.
Paviliun Indonesia di ajang pameran tersebut diisi oleh Perusahaan Gas Negara (PGN), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), PT Astra Internasional, dan 17 perusahaan lain Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Delegasi Indonesia dalam Forum Internasional Ekonomi Hongqiao (HEIF) mendorong Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) meningkatkan sistem perdagangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, memberikan perlindungan nilai dan sistem perdagangan multilateral agar perdagangan internasional tetap stabil.
Dia juga menyatakan komitmen untuk mendorong investasi asing langsung di Indonesia berstandar internasional dan mendukung investasi manufaktur unggulan guna mengurangi defisit perdagangan Indonesia dengan China.
Baca juga: Luhut minta keringanan bea masuk produk baja Indonesia ke China
Baca juga: Pengamat sebut hubungan Indonesia-China makin menantang
Baca juga: China yakin Jokowi mampu antarkan Indonesia lebih maju
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2019