• Beranda
  • Berita
  • Kedubes Australia gelar pameran sejarah hubungan dengan Indonesia

Kedubes Australia gelar pameran sejarah hubungan dengan Indonesia

14 November 2019 09:21 WIB
Kedubes Australia gelar pameran sejarah hubungan dengan Indonesia
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan membuka pameran bertajuk "Two Nations: a Friendship is Born" di Museum Nasional di Jakarta, Rabu (13/11/2019) malam. Pameran tersebut menjadi bagian dari peringatan hubungan diplomatik Australia dengan Indonesia yang ke-70 pada 27 Desember mendatang. (ANTARA/Aria Cindyara)

Namun sayangnya sejarah ini belum banyak diketahui, tentang bagaimana Indonesia dan Australia telah memiliki hubungan dekat sejak lama, dan Australia merupakan mitra dekat dalam membantu Indonesia menuju kemerdekaan

Kedutaan Besar Australia di Jakarta menggelar pameran bertajuk "Two Nations: a Friendship is Born", yang menceritakan dukungan Australia pada masa awal kemerdekaan Indonesia, sebagai bagian peringatan hubungan diplomatik antara kedua negara yang akan memasuki tahun ke-70 pada 27 Desember mendatang.

“27 Desember 2019 adalah peringatan ke-70 hubungan diplomatik antara Australia dengan Indonesia, tetapi dukungan kami untuk pembentukan Republik Indonesia datang sebelum pengakuan resmi atas kedaulatan Indonesia,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan AO, saat dijumpai usai membuka pameran tersebut di Jakarta, Rabu malam.

Pameran tersebut menampilkan berbagai dokumentasi bersejarah dari masa awal kemerdekaan Indonesia, seperti foto-foto hitam putih, serta dokumen tertulis resmi, salah satunya adalah pidato Dubes Australia pada Presiden Soekarno saat memberikan surat kepercayaan.

Dubes Quinlan menjelaskan bahwa dokumentasi tersebut menggambarkan kuatnya dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia pada tahun 1940an, terutama dari masyarakat sipil di negara kangguru itu.

“Pada bulan September 1945, satu bulan setelah deklarasi kemerdekaan, serikat pekerja di Australia menyegel kapal-kapal yang akan berangkat ke Indonesia dengan membawa persenjataan, saat singgah di pelabuhan Australia,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa partisipasi dalam "black band" tersebut menunjukkan sikap penolakan atas persenjataan tersebut masuk ke Indonesia.

Dokumentasi terkait kegiatan tersebut juga dihadirkan dalam pameran yang dikurasi oleh Australian National Maritime Museum tersebut.

Sementara itu, Direktur Australian National Maritime Museum, Kevin Sumption, mengatakan bahwa dukungan Australia dalam masa tersebut merupakan bagian yang begitu penting dalam sejarah hubungan kedua negara.

“Namun sayangnya sejarah ini belum banyak diketahui, tentang bagaimana Indonesia dan Australia telah memiliki hubungan dekat sejak lama, dan Australia merupakan mitra dekat dalam membantu Indonesia menuju kemerdekaan,” ujarnya.

Pernyataan senada juga dikatakan oleh Dubes Gary Quinlan, oleh sebab itu, ia berharap agar pameran tersebut dapat mengingatkan masyarakat akan permulaan hubungan Indonesia dan Australia sebagai tetangga yang masa depannya saling terikat satu sama lain.

Pameran "Two Nations: A Friendship is Born" terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya hingga 14 Desember mendatang. Pameran yang sama juga digelar di Surabaya, Makassar, dan Denpasar.

Pameran tersebut juga menjadi bagian serta program pembuka dari kampanye Kedubes bertajuk "Australia Connect" yang diluncurkan pada kesempatan yang sama.

Baca juga: Kedubes Australia luncurkan kampanye perkuat hubungan antar masyarakat

Baca juga: Australia tegaskan komitmen dukung kedaulatan Indonesia

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019