Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan semakin banyak kargo yang akan masuk melalui Kuala Tanjung Multipurpose Terminal...
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung sepenuhnya penandatangan Head of Agreement (HoA) atau Pokok-pokok Perjanjian Optimalisasi Pelabuhan Kuala Tanjung antara PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I), Port of Rotterdam Authority, dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co Ltd, serta berharap Kuala Tanjung dapat menjadi pelabuhan dan kawasan industri kelas dunia.
“Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan semakin banyak kargo yang akan masuk melalui Kuala Tanjung Multipurpose Terminal, sekaligus mampu mempercepat pengembangan kawasan industri di Kuala Tanjung yang terintegrasi dengan pelabuhan, sehingga mampu mendorong perekonomian wilayah maupun nasional,” ujar Dirjen Agus H Purnomo dalam sambutannya usai menyaksikan Penandatanganan HoA di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki dua fungsi yaitu sebagai pusat alih muatan kapal (transhipment) dan sebagai pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri. Untuk itu keberadaannya diharapkan dapat menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia dengan negara-negara lain di dunia.
“Mari kita bersama-sama bekerja keras untuk menyukseskan pengembangan infrastruktur di Kulala Tanjung untuk mewujudkan Kuala Tanjung menjadi hub internasional,” kata Dirjen Agus.Sementara itu menurut Direktur Utama Pelindo I Dian Rachmawan, kerja sama itu merupakan inisiasi untuk percepatan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, untuk menjadi pelabuhan kelas dunia yang terintegrasi dengan kawasan Industri.
Ia mengatakan Pelindo I bekerja sama dengan Port of Rotterdam Authority dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co Ltd yang merupakan operator pelabuhan terbesar di Eropa dan Asia.
"Dengan pengalaman yang dimiliki oleh ketiga pengelola pelabuhan ini diharapkan mampu mendorong Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi pelabuhan kelas dunia sesuai yang dicanangkan pemerintah serta mampu mendorong pertumbuhan perekonomian wilayah, bahkan nasional,” kata Dian.
Adapun jangka waktu HoA ini adalah satu tahun dan memiliki ruang lingkup meliputi pengembangan dan manajemen Pelabuhan Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung, termasuk pengembangan dan optimalisasi Kuala Tanjung Multipurpose Terminal melalui pelayaran langsung ke Ningbo (China) dan sebaliknya.
Selain itu joint workshop untuk menyusun rencana usaha dan ketentuan komersial yang layak dengan menyertakan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal sebagai bagian dari keseluruhan proyek.
Baca juga: Pelindo I gandeng Belanda-China garap Fase 2 Kuala Tanjung
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019