"Mohon lebih aware, lebih peduli. Bila ada hal-hal yang mencurigakan, mohon cepat dilaporkan," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu di Sanur, Denpasar, Kamis.
Orang nomor dua di Bali itu menyampaikan imbauan tersebut menyikapi peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11).
"Dalam keseharian, masyarakat kami imbau untuk tetap peduli lingkungan, siapa yang datang ke desa dan siapa yang menginap," ucapnya.
Apalagi, menurut Ketua PHRI Bali itu, belakangan ini makin banyak rumah penduduk yang juga dibuka untuk penginapan bagi wisatawan.
Baca juga: Bom Medan, Polisi amankan istri dan mertua pelaku
Dari sisi pengamanan oleh pihak kepolisian, kata Cok Ace, sudah ada pengamanan secara terbuka maupun tertutup, termasuk hingga di tingkat desa dengan melibatkan para pecalang (petugas pengamanan adat).
"Mereka juga akan memberikan informasi bagi pendatang yang tidak diketahui asal-usulnya," ujarnya.
Pada intinya, lanjut Cok Ace, aparat pengamanan dan masyarakat Bali selalu siaga di tengah aksi terorisme yang telah beberapa kali terjadi di sejumlah wilayah Nusantara.
"Pihak hotel juga selalu memberikan pelatihan dan melengkapi fasilitas-fasilitas untuk mendeteksi, mudah-mudahan (pengeboman atau aksi teroris, red.) tidak sampai terjadi lagi di Bali," ucapnya yang juga tokoh Puri Ubud, Gianyar itu.
Baca juga: Kemendikbud katakan tidak ada data nama mahasiswa pelaku bom Medan
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri mengatakan RMN (24) pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, mampu melewati pemeriksaan petugas dengan melilitkan bom di pinggang.
RMN meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan. Peristiwa itu juga menyebabkan enam orang luka-luka. Empat orang merupakan personel Polri, satu orang pekerja PHL, dan seorang lagi warga biasa. Selain itu, sejumlah kendaraan yang diparkir di dekat TKP juga mengalami rusak ringan.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019