Pertamina telah melakukan suplai perdana kargo trading produk untuk katalis, Sodium Methylate Oxide (SMO) kepada PT Tunas Baru Lampung.Ke depannya, Pertamina juga akan menjalin kontrak pasokan produk SMO dengan produsen-produsen FAME di seluruh Indonesia.
SMO merupakan bahan kimia yang dihasilkan dari pencampuran antara Methanol dengan Sodium Hydroxide. SMO digunakan sebagai katalis untuk proses transesterification dengan vegetables oil dan bahan kimia lainnya untuk dijadikan Fatty Acid Methyl Esters (FAME).
FAME kemudian disalurkan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina di seluruh Indonesia sebagai bahan pencampuran biodiesel, berdasarkan data yang dihimpun Antara di Jakarta, Kamis.
“Pasokan SMO yang dilakukan oleh Pertamina ini merupakan upaya untuk mendukung produksi FAME yang akan menjadi bahan pencampuran bahan bakar nabati. Penggunaan SMO sebagai katalis akan membantu produksi FAME sehingga meningkatkan kehandalan ketersediaan FAME untuk mendukung program B20 yang dicanangkan pemerintah,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Pertamina telah melakukan suplai perdana SMO ini pada awal November 2019 dengan jumlah sebanyak tujuh iso tank dengan total volume 154.000 KGS.
“Dengan menyuplai produk ini, Pertamina berhasil meraih tambahan pendapatan sebesar 101.640 dolar AS di bulan November 2019,” tambahnya.
Ke depannya, Pertamina juga akan menjalin kontrak pasokan produk SMO dengan produsen-produsen FAME di seluruh Indonesia.
“Sesuai dengan prediksi kenaikan produksi biodiesel di masa depan, maka Pertamina berpotensi bisa mendapatkan revenue (pendapatan) lebih besar lagi dengan menyuplai produk ini ke pelanggan lainnya dengan pertimbangan pemakaian SMO sekitar 1-2 persen dari total kapasitas produksi mereka,” ujarnya.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019