"Kepala daerah yang tahu dan peduli dan mengantisipasi kebutuhan anak-anaknya adalah kepala daerah yang mempersiapkan putra-putrinya sebaik-baiknya," ujar Didik Suhardi ketika memberikan sambutan dalam penganugerahan Kihajar 2019 di Balai Kartini, Jakarta pada Kamis malam.
Dalam acara tersebut, Kemendikbud melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) memberikan penghargaan kepada para pelaku sektor pendidikan baik guru maupun siswa yang berhasil keluar menjadi juara dalam berbagai kontes bertema teknologi yang diadakan dalam rangka Anugerah Kihajar 2019.
Baca juga: 16 kepala daerah terima Anugerah Kihajar 2019 dari Kemendikbud
Tidak hanya itu, 16 kepala daerah juga mendapatkan Kihajar 2019 karena dianggap berhasil memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam sektor pendidikan di daerah masing-masing.
Daerah-daerah yang mendapat Anugerah Kihajar 2019 adalah kepala daerah Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Utara, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Banda Aceh, Kota Yogyakarta, Kota Jayapura, Kota Banjarbaru, Kabupaten Badung, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Deli Serdang.
Menurut Didik, pemberian anugerah kepada 16 kepala daerah akan menjadi pemicu daerah lain mengikuti jejak memakai teknologi untuk memajukan sektor pendidikan.
"Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi dan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lain agar IT menjadi bagian dari proses pendidikan dan kebudayaan sudah tidak bisa ditawar lagi," tegas Didik.
Baca juga: Kemendikbud beri penghargaan pemanfaatan TIK lewat Kihajar 2019
Dalam Anugerah Kihajar 2019, untuk pertama kalinya beberapa pemerintah daerah yang memiliki kawasan masuk dalam kategori daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) seperti Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Maluku Tenggara berhasil mendapatkan penghargaan itu, menurut Kepala Pustekkom Kemendikbud Gogot Suharwoto.
Kedua daerah tersebut berhasil membuka akses dengan memanfaatkan teknologi untuk memberikan pendidikan yang lebih baik ke daerah-daerah yang masuk dalam kategori terluar.
"Anugerah Kihajar ini menunjukkan bahwa keragaman peserta dari seluruh Indonesia merupakan wujud atau bukti bahwa pembangunan sumber daya manusia telah bekerja di seluruh Indonesia," tegas Gogot.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019