• Beranda
  • Berita
  • BNPB: Kondisi daerah terdampak gempa Maluku Utara berangsur normal

BNPB: Kondisi daerah terdampak gempa Maluku Utara berangsur normal

15 November 2019 10:42 WIB
BNPB: Kondisi daerah terdampak gempa Maluku Utara berangsur normal
Aktivitas warga di Ternate pada Jumat berangsur normal setelah gempa dengan magnitudo 7,1 melanda wilayah Maluku Utara pada Kamis (15/11/2019). ANTARA/Abdul Fatah/am.
Kondisi daerah-daerah yang terdampak gempa dengan magnitudo 7,1 di Maluku Utara pada Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB berangsur normal pada Jumat menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengutip laporan dari badan penanggulangan bencana daerah setempat.

"Situasi Kota Bitung dalam kondisi normal. Namun masih ada masyarakat yang bertahan di tempat tinggi karena ada gempa susulan. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam siaran persnya.

Ia juga mengutip laporan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat Imron Loloroi bahwa BPBD terus melakukan patroli dan pendataan di lapangan setelah gempa mengguncang Maluku Utara.

Aktivitas warga di Kota Ternate juga dilaporkan sudah kembali normal dan menurut informasi yang diterima BNPB, belum ada laporan dari warga kota mengenai kerusakan dan korban akibat gempa.

BPBD Kota Ternate masih intens melakukan pemantauan sambil berkomunikasi dengan aparat Kelurahan Mayau, Kecamatan Batang Dua, serta pulau lain di wilayah terluar Kota Ternate yang berdekatan dengan pusat gempa. Kelurahan masih mendata kerusakan akibat gempa.

Menurut laporan BPBD Kota Ternate, warga yang semalam menjauh dari pantai pagi ini mulai berangsur kembali ke rumah.

BNPB mencatat ada dua orang di Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate, yang terluka akibat gempa. Di Ternate, gempa menimbulkan kerusakan ringan pada enam rumah dan dua gereja.
​​​​​​
"Upaya yang terus dilakukan yaitu melakukan koordinasi dengan BMKG, BPBD kabupaten dan kota serta sektor terkait untuk mengidentifikasi korban kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi. Di samping itu, posko telah didirikan di Jalan Hasan Esa Takoma, Ternate," kata Agus.

Gempa bumi dengan mangnitudo 7,1 mengguncang Maluku Utara pada Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB dengan pusat gempa berada di 134 km barat laut Jailolo pada kedalaman 73 km.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami dan mengakhirinya pada Jumat pukul 01.45 WIB.

Sampai pukul 06.59 WIB, BMKG telah mencatat 74 aktivitas gempa susulan di Laut Maluku Utara setelah gempa dengan magnitudo 7,1.

Baca juga:
Gempa Jailolo-Malut dimutakhirkan magnitudonya jadi 7,1
Gempa di Maluku Utara terasa di Gorontalo

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019