Kebetulan saya juga bercita-cita jadi tentara. Ya mirip-mirip lah walaupun sipir penjara
Pelamar calon Aparatur Sipil Negara (ASN) 2019, Riko Setiawan (19), mengincar pekerjaan sebagai sipir penjara sebab diyakini berpeluang besar untuk lolos.
"Kebetulan saya juga bercita-cita jadi tentara. Ya mirip-mirip lah walaupun sipir penjara," kata Riko yang dijumpai Antara saat memproses Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Mapolrestro Jakarta Timur, Jumat siang.
Warga Cipayung, Jakarta Timur lulusan SMA Bina Dharma Ciracas 2019 itu berkeyakinan posisi sipir penjara memiliki peluang besar untuk lolos.
Berdasarkan situs resmi cpns.kemenkumham.go.id, Kementerian Hukum dan HAM mengunggah 4.598 formasi penting terkait seleksi CPNS 2019.
Baca juga: BKN sebut antusiasme pendaftar calon ASN 2019 tinggi
Baca juga: BKN sebut antusiasme pendaftar calon ASN 2019 tinggi
Mayoritasnya dibuka untuk formasi penjaga tahanan alias sipir penjara sebanyak 2.875 orang untuk ditempatkan di 33 kantor wilayah meliputi Pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara, Cabang Rumah Tahanan Negara, Balai Pemasyarakatan, serta Balai Harta Peninggalan dan Balai Diklat.
"Hampir di setiap lapas di daerah butuh sipir saat ini. Tapi kalau saya lolos, jangan tempatkan jauh-jauh dari Monas (Jakarta)," katanya.
Putra tunggal dari pasangan Jaka dan Triharini itu ingin mengikuti jejak sepupunya di Solo yang sudah lebih dulu menjadi ASN di Dinas Keagamaan bagian olahraga.
"Sekarang kan susah banget cari kerja di Jakarta, kebetulan ada peluang ini. Sepupu saya juga lebih mapan sekarang sejak jadi ASN," kata Riko yang sudah dua kali gagal tes Angkatan Laut.
Pria peraih nilai Ebtanas murni (NEM) 58,7 itu mengaku sangat terobsesi menjadi sipir penjara karena aktivitasnya yang mirip dengan militer.
"Sipir penjara kan aktivitasnya mendekati militer. Saya juga siap berhadapan dengan penjahat, soalnya yang jaga kan banyak, nggak saya sendiri aja," katanya.
Baca juga: BKN alokasikan kuota dua persen jalur khusus disabilitas
Baca juga: BKN alokasikan kuota dua persen jalur khusus disabilitas
Untuk memuluskan langkahnya, Riko telah merampungkan seluruh proses persyaratan calon ASN, mulai dari pengisian formulir lamaran, surat pernyataan, formulir SKCK dan sebagainya.
"Urus SKCK aja bisa empat jam, belum lagi urusan administrasi seperti surat pernyataan dan lain-lain," katanya.
"Urus SKCK aja bisa empat jam, belum lagi urusan administrasi seperti surat pernyataan dan lain-lain," katanya.
Selama dua hari berturut-turut seluruh persyaratan yang dibutuhkan telah selesai terkumpul.
"Saya sampai bolak-balik dari rumah ke warnet. Total biaya kalau dihitung habis Rp100 ribu," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019