Mangga yang ada di sini luar biasa, akan kami siapkan untuk menjadi salah satu andalan untuk ekspor kita.
Kementerian Pertanian berupaya untuk mendorong ekspor buah-buahan, salah satunya komoditas mangga yang memiliki potensi cukup besar untuk menembus pasar internasional.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa buah mangga yang ada di Indonesia memiliki potensi yang cukup menjanjikan karena memiliki rasa yang unik sehingga selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, diharapkan juga bisa memasok permintaan pasar internasional.
"Mangga yang ada di sini luar biasa, akan kami siapkan untuk menjadi salah satu andalan untuk ekspor kita," kata Syahrul, di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat.
Menurut Syahrul, salah satu jenis mangga yang menarik perhatiannya adalah mangga pisang. Untuk menikmati mangga pisang itu, tidak perlu mengupaas kulit buah dengan menggunakan pisau, namun bisa dikupas seperti buah pisang.
Sebagai catatan, Indonesia memiliki kebun koleksi mangga terbesar kedua di dunia, yakni Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Cukurgondang, di Kabupaten Pasuruan, dengan luas lahan mencapai 11,87 hektare, dan memiliki 402 aksesi sejak 1941.
Baca juga: Menteri Syahrul akan permudah petani dapatkan KUR
Selain itu, lanjut Syahrul, ada juga jenis mangga apel yang memiliki potensi luar biasa di pasar internasional. Mangga apel itu sendiri memiliki warna kemerahan yang dipadukan warna oranye dan memiliki cita rasa yang unik.
"Mangga apel itu sangat diminati di luar negeri, seperti di Perancis. Ini merupakan potensi yang luar biasa," kata Syahrul.
Namun, ada satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menggenjot ekspor buah-buahan asal Indonesia tersebut. Kebanyakan, buah hasil produksi perkebunan di Indonesia tidak tahan lama, atau cepat busuk.
"Kenapa kita tidak bisa menjual ke pasar internasional, padahal kebutuhan dunia begitu besar. Mungkin mangga kita tiga minggu sudah busuk, sementara yang dari luar negeri bisa tahan hingga dua bulan," kata Syahrul.
Oleh karena itu, Ia meminta para pemangku kepentingan untuk melakukan penelitian supaya buah-buah lokal yang ada tidak cepat busuk, dan bisa diekspor ke luar negeri. Ia meyakini, hal tersebut bisa dilakukan, mengingat negara lain juga mampu melakukan hal serupa.
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga secara simbolis melepas ekspor buah mangga ke Kuala Lumpur sebanyak satu ton. Ekspor buah mangga ke Malaysia tersebut, diharapkan bisa terus meningkat untuk kedepannya.
Salah seorang eksportir buah mangga dari PT KSIP Solusi Mandiri Dwi Rahmawati mengatakan bahwa potensi ekspor buah tropis khususnya dari Indonesia memiliki peluang yang sangat menjanjikan di pasar internasional.
Baca juga: Raker perdana dengan DPR, Mentan paparkan program kementeriannya
Menurut Dwi, selain buah mangga, negara importir seperti Singapura, Hong Kong, termasuk Rusia, memiliki minat tinggi terhadap buah tropis. Beberapa diantaranya adalah buah naga, dan salak.
"Potensi sangat besar, banyak permintaan. Salah satu permintaan yang cukup tinggi berasal dari Moskow," kata Dwi.
Indonesia menduduki posisi kelima sebagai produsen buah mangga dunia setelah India, China, Thailand, dan Meksiko. Pada 2018 Produksi mangga di Indonesia mencapai 2.184.399 ton, yang dinilai menjadi peluang untuk memasuki pasar luar negeri.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019