Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya terus memantau keadaan di Maluku Utara dan Sulawesi pascagempa bumi bermagnitudo 7,1 mengguncang wilayah tersebut."Ini akan saya ikuti terus untuk mendapatkan laporan yang paling akhir,
"Ini akan saya ikuti terus untuk mendapatkan laporan yang paling akhir. Kita juga patut bersyukur masyarakat sekarang sudah lebih tenang," kata Presiden ditemui di Bandara Radin Inten II Lampung, pada Jumat.
Jokowi mengatakan dirinya memantau keadaan pascagempa hingga Jumat dini hari.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan dampak gempa bumi menimbulkan korban luka dua orang dan merusak 19 rumah.
Baca juga: BNPB: Dua orang luka dan 19 bangunan rusak akibat gempa Maluku Utara
Presiden juga mengapresiasi aparat dalam mengelola ketenangan masyarakat.
Kepala Negara mengatakan pengelolaan keadaan pascagempa bumi dan upaya menenangkan masyarakat perlu dilakukan mengingat Indonesia berada di kawasan cincin api dan lempeng bumi aktif yang berisiko gempa bumi dan gunung berapi.
Gempa bumi bermagnitudo 7,4 mengguncang wilayah Maluku Utara pada Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB pada lokasi 1.63 Lintang Utara, 126.40 Bujur Timur atau 134 km barat laut Jailolo, Maluku Utara.
Tsunami tidak lebih dari 20 cm terbentuk akibat gempa itu yang tercatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di beberapa daerah antara lain Ternate, Jailolo, dan Bitung.
Baca juga: 110 kali gempa bumi susulan terjadi di Laut Maluku
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hingga saat ini dua orang mengalami luka-luka dan 19 bangunan rusak akibat gempa, termasuk tiga gereja rusak ringan serta satu sekolah rusak ringan.
Gempa bumi susulan masih terus terjadi hingga Jumat lebih dari 100 kali aktivitas gempa susulan di daerah tersebut, menurut data dari BMKG.
BNPB terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam mengkaji dan melihat dampak gempa yang terjadi di lapangan.
Baca juga: Terjadi gempa susulan, warga Jailolo masih alami trauma
Baca juga: Tiga gereja dan 15 rumah rusak akibat gempa Malut
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019