"Saya akan mempelajari dulu secara cermat bagaimana kondisi di internal partai. Saya belum menyatakan maju atau tidak," kata Bima Arya Sugiarto di Balai Kota Bogor, Jumat.
Baca juga: PAN gelar Rakernas awal Desember tentukan waktu Kongres
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan, terkait namanya yang disebut-sebut masuk dalam bursa kandidat calon ketua umum PAN periode 2020-2025.
Ada empat nama yang disebut-sebut masuk dalam bursa kandidat calon ketua umum PAN, yakni Mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Mantan Ketua Fraksi PAN DPR RI Mulfachri Harahap, serta putra sulung pendiri PAN Amien Rais yakni Hanafi Rais.
Menurut Bima Arya, maju sebagai calon ketua umum partai adalah pilihan yang tidak mudah, konsekuensinya juga berat. "Kalau nantinya saya memutuskan untuk maju, maka harus terus maju, tidak ada istilah mundur lagi," katanya.
Karena itu, katanya, dirinya akan mempelajari lebih cermat kondisi di internal PAN. "Saya juga masih memiliki tanggung jawab sebagai wali kota Bogor sampai 2023," katanya.
Baca juga: Presiden bertemu Zulkifli Hasan
Doktor ilmu politik lulusan universitas di Australia ini menegaskan, dirinya masih berpikir lagi untuk maju sebagai calon ketua umum PAN, karena sebagai wali kota Bogor masih harus melaksanakan semua janji kampanye dan program kerja.
"Saat ini saya masih berpikir untuk menyelesaikan tanggung jawab saya sebagai wali kota Bogor. Namun, sebagai kader jika mendapat amanah, saya siap saja," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, mengatakan, PAN akan menggelar kongres untuk memilih ketua umum baru, pada 2020, sampai saat ini sudah ada empat nama kandidat calon ketua umum.
Menurut Zulkifli, munculnya nama-nama kandidat calon ketua umum ini dinilai menjadi angin segar bagi PAN. "Adanya empat kandidat ini merupakan langkah bagus untuk membangun demokrasi di internal partai," katanya.
Baca juga: Ketua Umum PAN: koalisi Jokowi-Ma'ruf sudah kuat
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019