Hal tersebut disampaikan petinju pemilik rekor 15 kali kemenangan dan empat kali kalah itu di sela jumpa media di Jatim Park 3, Kota Batu, Jumat. Apalagi pertandingan nanti cukup bergengsi karena bakal berebut sabuk juara dunia kelas ringan super versi IBA.
"Saya akui lawan (Daud Yordan) adalah petinju paling berpengalaman di Indonesia. Tapi, saya datang ke sini untuk menang. Ini adalah kans saya," kata Mokoena dengan mimik serius.
Baca juga: Daud Yordan tak ingin gegabah saat hadapi Mokoena
Sebelum bertolak ke Kota Batu, Mokoena mengaku telah bersiap diri dengan baik termasuk mempelajari karakter Daud Yordan saat menghadapi dua petinju asal Afrika Selatan sebelumnya. Apalagi pertarungan nanti adalah sebuah momen untuk bangkit.
Sebelum menghadapi Daud Yordan, Mokoena ternyata mempunyai bekal yang buruk setelah mengalami kekalahan atas rekan senegaranya, Siphosethu Mvula pada laga yang berlangsung di Afrika Selatan pada 29 September lalu.
"Ini pertandingan pertama saya di luar Afrika Selatan. Jadi kesempatan ini harus saya ambil meski Daud Yordan petinju besar di sini," kata Mokoena dengan penuh percaya diri.
Baca juga: Daud Yordan jalani latihan dengan mitra tanding 102 ronde
Michael Mokoena jika dilihat dari postur tubuhnya memang lebih tinggi dibandingkan dengan Daud Yordan. Pergerakannya juga terlihat gesit. Hal tersebut diperlihatkan saat latihan ringan di kòmpleks Jatim Park 3, dimana pertarungan bakal berlangsung.
Sementara itu, petinju tuan rumah Daud Yordan juga tidak kalah semangatnya. Titel juara dunia menjadi buruan mengingat petinju asal Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat itu sudah lama menunggunya.
"Fokus menang saja dulu. KO atau tidak ya belakangan. Yang terpenting saya bisa juara dunia lagi," kata petinju yang berada di bawah naungan Mahkota Promotions itu.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019