• Beranda
  • Berita
  • Pencipta "Baby Shark" incar pasar China, kali ini lewat dinosaurus

Pencipta "Baby Shark" incar pasar China, kali ini lewat dinosaurus

16 November 2019 13:00 WIB
Pencipta "Baby Shark" incar pasar China, kali ini lewat dinosaurus
Tangkapan layar video klip "Baby Shark" (pinkfong.com)
Pencipta lagu anak-anak "Baby Shark," yang telah menjadi fenomena global, mengatakan perusahaan sedang mengincar pasar China, di mana lagu itu tidak begitu populer, dengan karakter baru yang menampilkan dinosaurus.

Lagu populer yang liriknya bercerita mengenai keluarga hiu ini mendorong munculnya parodi dan berbagai video tarian hiu.

Co-founder dan chief financial officer Korea Selatan di belakang lagu dan video viral tersebut, video di YouTube peringkat kelima yang paling banyak dilihat sepanjang masa, mengatakan pihaknya menargetkan China untuk memastikan mereka bisa menciptakan lagu hit lain.

"Siapa yang mengira hiu bisa menjadi sepopuler ini?" kata Ryan Lee dari SmartStudy kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

"Anak-anak yang suka dinosaurus pasti ada di seluruh dunia, tetapi tidak ada nama merek yang melekat pada dinosaurus."

Lagu Baby Shark, yang telah ditonton 3,9 miliar di YouTube, di bawah hak cipta SmartStudy, sebuah perusahaan Korea Selatan yang merencanakan IPO.

Lee mengatakan perusahaan berpendapat lagu Baby Shark sebagai "konten yang tak lekang dimakan waktu". Mereka sedang merencanakan serial TV animasi bertema Bayi Hiu bersama jaringan televisi Nickelodeon.

Bagi negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia, apa yang disebut "industri anak-anak" telah menjadi peluang dengan pertumbuhan pendapatan lima kali lipat dalam kurun 2002-2017 menjadi 40 triliun won, berdasarkan eBEST Investment & Securities, bahkan meskipun tingkat kelahiran di Korea Selatan adalah salah satu yang terendah di dunia.

SmartStudy menyadari keterbatasan pasar domestik dan kini mengincar China, di mana lagu bayi hiu tidak terlalu populer salah satunya karena YouTube tidak bisa diakses di sana.

Dinosaurus, di sisi lain, akan menjadi cerita yang berbeda, kata Lee, mengutip penelitian aktif China mengenai reptil sebagai tanda ada minat yang besar.

“China bukan pasar yang mudah, tetapi tidak ada pasar yang lebih menarik selain China. Lebih dari satu miliar orang berbicara dalam satu bahasa dan ini adalah negara yang berevolusi menjadi pasar dari pabrik. ”


Baca juga: Lagu 'Baby Shark' jadi seruan persatuan di Lebanon

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019