Menang mudah di game pertama, Hendra/Ahsan kewalahan dengan perubahan permainan yang dijalankan Li/Liu. Tempo permainan yang dipercepat jadi andalan yang dilakukan oleh Li/Liu sebagai upaya menghentikan The Daddies
"Di gim kedua, mereka ubah permainan jadi main cepat. Di gim pertama kami menyerang terus, mereka tidak enak dan di gim selanjutnya mereka lebih mau melawan," ujar Hendra melalui keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Hendra/Ahsan atasi wakil China ke final Hong Kong Open 2019
Di gim ketiga, Hendra/Ahsan pun sempat tertinggal 9-12. Namun pada kedudukan 14-16, mereka mampu mengunci skor Li/Liu dan meraih tujuh angka berturut-turut sekaligus mengamankan tiket final.
"Waktu ketinggalan itu kami cuma berpikir kalau perjalanan masih panjang, jadi kami tidak mau menyerah. Kami memang harus fokus di servisnya, tadi kami kewalahan di servis, kami coba lebih fokus lagi servisnya dan harus bisa balik serang. Karena kalau dari servis angkat bola, lawan kan masih muda, serangannya lebih kuat, kami kewalahan juga kalau bertahan terus," kata Ahsan menceritakan.
Baca juga: Semifinal Hong Kong Open, Hafiz/Gloria tantang unggulan keempat
Laga semi final pool atas mempertemukan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) dan Choi Solgyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan). Pemenang duel ini akan menjadi lawan Hendra/Ahsan di final.
"Mau lawan siapa saja harus siap capek, apalagi bolanya sedikit pelan," kata Ahsan mengomentari soal laga final.
Indonesia juga menempatkan satu wakil di final tunggal putra lewat pertemuan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di semi final malam ini. Sedangkan ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja akan berhadapan dengan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari Jepang.
Baca juga: Tekuk Kaneko/Matsutomo, Hafiz/Gloria lolos ke semifinal Hong Kong Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019