• Beranda
  • Berita
  • Begini upaya Dekranasda Kalteng berkembang batik, di samping anyaman

Begini upaya Dekranasda Kalteng berkembang batik, di samping anyaman

16 November 2019 14:14 WIB
Begini upaya Dekranasda Kalteng berkembang batik, di samping anyaman
Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran (kanan) memberikan bahan materi seminar, sebelum pelaksanaan rapat forum koordinasi pemberdayaan UMKM di Palangka Raya, Kamis, (14/11/2019). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Saat pertama menerbitkan sukuk tabungan tahun 2016 partisipasi milenial baru 13 persen, begitu mulai platform online, partisipasi milenial lebih dari 50 persen

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menilai pengembangan batik khas daerah itu belum optimal, meskipun peluangnya masih sangat terbuka lebar.

"Sayangnya meski peluangnya cukup bagus, namun belum dimanfaatkan secara optimal," kata Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran di Palangka Raya, Sabtu.

Untuk itu, pengembangan usaha maupun produksi batik khas Kalteng ke depannya menjadi salah satu fokus atau prioritas dari Dekranasda bersama pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota.

Ivo menilai selama ia aktif sebagai Ketua Dekranasda Kalteng, tampaknya kultur masyarakat setempat lebih kepada menganyam dibandingkan membatik. Hingga setelah hasil anyaman didapat, barulah motifnya dituangkan ke batik.

"Saat ini pelaku usaha batik khas Kalteng, khususnya pembatik masih sangat kurang. Terlebih minat dari generasi muda, sehingga perlu kita dorong bersama," tuturnya.

Bekerja sama dengan pemda setempat, pihaknya berencana memperbanyak kegiatan pelatihan terkait batik,  dengan mendatangkan para narasumber ternama dan berkompeten pada bidang tersebut, termasuk para desainer yang peduli terhadap batik, sehingga masyarakat maupun generasi muda di Kalteng menjadi lebih termotivasi dan memiliki pengetahuan yang memadai, untuk mengembangkan batik khas Kalteng.

"Pelatihan tentang batik kami upayakan lebih intens dilakukan. Saat pertama menerbitkan sukuk tabungan tahun 2016 partisipasi milenial baru 13 persen, begitu mulai platform online, partisipasi milenial lebih dari 50 persen ," jelas Ivo.

Lebih lanjut ia menjelaskan dalam pengembangan UMKM, Dekranasda memberikan dukungan berupa pembinaan, promosi hingga peningkatan kualitas produk. Sedangkan permodalan, pihaknya hanya bisa memberikan akses mempertemukan pelaku usaha dengan perbankan dan lainnya.

Oleh karenanya, bersama Dinas Koperasi UKM Kalteng dan instansi terkait lainnya, Dekranasda mempertemukan para pelaku UMKM dengan pihak perbankan agar masalah kesulitan modal bisa diatasi.

Baca juga: Dekranasda Tanjungpinang promosikan batik karya narapidana

Baca juga: Mengincar Leonardo DiCaprio jadi duta promosi Labuhan Bajo


 

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019