• Beranda
  • Berita
  • Mantan CEO Adidas resmi jadi presiden baru Bayern Munchen

Mantan CEO Adidas resmi jadi presiden baru Bayern Munchen

16 November 2019 21:36 WIB
Mantan CEO Adidas resmi jadi presiden baru Bayern Munchen
Mantan CEO Adidas Herbert Hainer resmi menjabat sebagai presiden baru Bayern Munchen menggantikan Uli Hoeness. (fcbayern.com)
Herbert Hainer telah resmi menjadi presiden Bayern Munchen yang baru menggantikan Uli Hoeness yang telah mengundurkan diri.

Mantan CEO Adidas tersebut dinominasikan oleh Hoeness sendiri sebagai penggantinya pada Agustus ketika mantan pemain Bayern itu mengumumkan pengunduran dirinya.

Hoeness mendapatkan tepuk tangan yang meriah pada acara rapat umum tahunan Bayern pada Sabtu, yang menjadi hari terakhir kepresidenannya di Allianz Arena.

Baca juga: Presiden Bayern Munchen akan kenalkan pelatih baru tiga pekan lagi

Baca juga: Bayern Munchen incar Erik ten Hag untuk gantikan Niko Kovac


Dilansir beIN Sports, pria berusia 67 tahun itu akan terus melanjutkan jabatannya sebagai dewan pengawas klub sampai November 2023. Ia telah mengabdi di Bayern selama 49 tahun.

Hoeness adalah pemain terkemuka sampai cedera memaksanya untuk pensiun pada usia 27, setelah itu ia mengambil alih posisi manajer umum klub.

Masa kepresidenannya telah mengantarkan Bayern memenangi 21 trofi utama, termasuk treble pada musim 2012-13 dan tujuh gelar Bundesliga berturut-turut.

Ia mengundurkan diri pada 2014 setelah dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara karena penggelapan pajak, tetapi terpilih kembali pada November 2016, sembilan bulan setelah pembebasannya.

CEO klub, Karl-Heinz Rummenigge mendukung Hainer menjadi presiden baru yang layak dan memuji penggantinya di masa depan, Oliver Kahn, yang dijadwalkan mengisi posisinya pada 2022.

"Saya yakin bahwa dengan kepribadian hebat, kita tidak perlu khawatir tentang masa depan Bayern."

Baca juga: Flick bakal tangani Bayern minimal hingga jeda musim dingin

Baca juga: Bundesliga dianggap jadi pintu masuk ke sepak bola Eropa

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019