Sebanyak 445 personel gabungan dilibatkan untuk memadamkan kebakaran hutan yang masih terjadi di lereng Gunung Lawu masuk wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur.Hingga kini api belum padam, angin yang cukup kencang dan lokasi kebakaran yang berada di jurang terjal menyulitkan petugas untuk memadamkan api. Apalagi, pemadaman hanya dilakukan secara manual...
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Ferry Yoga Saputra mengatakan petugas gabungan tersebut berasal dari berbagai instansi, seperti Perhutani KPH Lawu Ds, BPBD Magetan, TNI, Polri, pemadam kebakaran, relawan, dan masyarakat sekitar.
"Hingga kini api belum padam. Angin yang cukup kencang dan lokasi kebakaran yang berada di jurang terjal menyulitkan petugas untuk memadamkan api. Apalagi, pemadaman hanya dilakukan secara manual," ujar Ferry Yoga kepada wartawan, Sabtu.
Baca juga: Hutan di lereng Gunung Lawu terbakar
Menurut dia, ratusan personel tersebut dibagi menjadi empat regu yang disebar di beberapa titik kebakaran. Pemadaman api dilakukan sejak pagi hingga sore hari.
"Sementara untuk malam hari kegiatan pemadaman dihentikan karena gelap. Namun demikian, petugas tetap melakukan pemantauan," kata dia.
Seperti diketahui, hutan yang ada di lereng Gunung Lawu sisi wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur terbakar dan hingga Sabtu malam ini belum dapat dipadamkan.
Baca juga: 200 pendaki Gunung Lawu berhasil dievakuasi
Baca juga: Perhutani masih tutup pendakian Gunung Lawu akibat kebakaran hutan
Data BKPH Lawu Selatan mencatat kebakaran terpantau sejak hari Jumat (15/11/2019) siang. Awalnya yang terbakar merupakan bagian bawah hutan pinus di petak 57 RPH Bedagung masuk wilayah Kecamatan Panekan, Magetan.
Angin yang kencang, membuat api meluas hingga memasuki wilayah tiga desa, yakni Desa Bedagung, Sukowidi, dan Ngiliran di Kecamatan Panekan.
Meski api belum dapat dipadamkan, petugas memastikan kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu tersebut tergolong jauh dari permukiman warga.
Baca juga: Kebakaran Lawu padam, jalur pendakian masih ditutup
Pencari madu diduga sebabkan hutan Gunung Lawu terbakar
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019