Proyek ini dimulai pada Maret 2017 sebagai pop-up setelah direktur Florence Schechter menemukan ada banyak museum penis, seperti di Islandia, tapi tidak ada museum serupa tentang vagina.
Walaupun sudah ada koleksi digital, termasuk proyek Museum Vagina virtual dari seniman Austria Kerstin Rajnar, ini adalah pertama kalinya muncul bangunan museum yang didedikasikan untuk vagina dan vulva.
"Museum Vagina sangat penting karena itu adalah area tubuh yang jadi stigma dan menimbulkan konsekuensi serius seperti terlalu malu untuk menjalani cervical smear," kata Schechter seperti dilansir Independent.
"Prioritas pertama kami adalah melawan tabu tentang tubuh kita dan menyediakan tempat di mana kita bisa berdiskusi secara terbuka dan jujur."
Baca juga: Penjelasan ginekolog soal kondisi normal Miss V dan tanda infeksi
Baca juga: Ingin vagina Anda kembali muda? Begini caranya
Museum ini berdiri berkat penggalangan dana di mana lebih dari 1000 orang mengumpulkan hampir 50.000 poundsterling (sekitar Rp900.000.000).
Pameran pertama berjudul “Muff Busters: Vagina Myths and How To Fight Them” dibuka di Museum Vagina pada 16 November, bertujuan menggarisbawahi mitos seputar anatomi ginekologi, termasuk kebersihan, penampilan, menstruasi, seks dan kontrasepsi.
Selain pameran, yang juga bisa dilihat online, ada juga acara-acara dan pertunjukan yang akan hadir di tempat itu, termasuk komedi, pentas teaterndan diskusi.
Museum itu juga menyediakan brosur dan informasi mengenai kesehatan vagina dan program untuk mendukung seks sehat serta terlibat dengan para profesional medis untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi komunitas trans dan interseks.
Museum ini juga memiliki toko yang menjual segala sesuatu mulai dari kartu pos vulva dan anting-anting hingga cangkir museum vagina.
Museum ini berlokasi di Camden Stables Market di Chalk Farm Road.
Baca juga: 10 tanda jelang masa menopause
Baca juga: Jaga kebersihan Miss V demi rumah tangga harmonis
Baca juga: Cara bersihkan miss V yang benar
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019