Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Hamzah bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir untuk membahas perbaikan dan penguatan BUMN.Kami tidak bicara jabatan, Kami bicara hal-hal yang normatif. Ya tadilah integritas kinerja bagaimana BUMN tidak membebani APBN malah sumbang APBN.
"Kami tidak bicara mengenai spesifik kasus. Kami bicara bagaimana BUMN itu baik, bersih, dan kinerjanya lebih baik lagi," ujar Chandra di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan bahwa dirinya juga ditanya oleh Menteri BUMN terkait pengalaman ketika pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PLN dan seputar BUMN secara umum.
"Kami tidak bicara jabatan, Kami bicara hal-hal yang normatif. Ya tadilah integritas kinerja bagaimana BUMN tidak membebani APBN malah sumbang APBN," katanya usai bertemu dengan Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir akan rombak direksi seluruh BUMN
Terkait apakah mantan wakil ketua KPK tersebut ditawari posisi di BUMN, Chandra mengatakan bahwa dirinya tidak tahu tentang hal tersebut.
"Tidak ada bicara itu, tidak ada bicara mengenai masalah posisi, tidak ada bicara mengenai masalah jabatan. Hanya bicara mengenai visi pak Menteri tentang BUMN seperti ini masalahnya apa, pengetahuan saya apa, pengalaman saya apa," ujar Chandra.
Setelah memanggil mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Senin (18/11), Menteri BUMN Erick Thohir memanggil mantan petinggi Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah.
Chandra Hamzah tiba di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, sekitar pukul 08:30 WIB.
Baca juga: Ahok disiapkan jadi bos BUMN, antara dukungan dan penolakan
Chandra datang mengenakan kemeja batik berwarna cokelat dan langsung menuju meja resepsionis untuk mengisi buku tamu.
Sosok Chandra Hamzah bukan orang asing di BUMN, karena pernah diangkat menjadi Komisaris Utama PT PLN (Persero) pada 23 Desember 2014.
Selain itu Chandra juga pernah diminta untuk menjadi Komisaris Bank BTN, namun ia menolak.
Baca juga: Setelah Ahok, mantan Komisioner KPK Chandra Hamzah datangi Erick
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019