• Beranda
  • Berita
  • Ubah pola layanan, BKPM akan langsung jemput investor di bandara

Ubah pola layanan, BKPM akan langsung jemput investor di bandara

18 November 2019 15:22 WIB
Ubah pola layanan, BKPM akan langsung jemput investor di bandara
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. ANTARA/Ade Irma Junida

Strategi itu dilakukan sebagai perubahan pola pelayanan BKPM ke depan

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mewacanakan untuk mulai menjemput investor langsung di bandara, segera setelah mereka turun dari pesawat.

"Nanti, mulai 1 Januari 2020, setiap investasi mau masuk dari asing maupun dalam negeri, kalau dia benar mau investasi, kita akan jemput di airport. Kita kasih karpet merah," katanya dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Kebijakan Investasi Nasional di Jakarta, Senin.

Baca juga: Investor Jepang ingin dengar langsung terobosan Bahlil soal investasi

Bahlil mengatakan strategi itu dilakukan sebagai perubahan pola pelayanan BKPM ke depan. Pasalnya, selama ini ada anggapan bahwa BKPM, dan umumnya Indonesia tidak mengurus investasi dengan baik.

"Minimal empat atau tiga hari sebelum ke Jakarta, bisa dikabari kalau investor mau datang. Nanti, kita bentuk tim, kita jemput. Kepala BKPM akan hibahkan (mobil) Alphard untuk jemput tamu, biar saat di jalan bisa diajak diskusi apa yang dia mau," jelasnya.

Bahlil mengaku akan menugaskan orang yang berkompeten untuk mendampingi investor, misalnya eselon tiga atau empat di BKPM.

Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu menuturkan strategi pelayanan itu menjadi salah satu tugas satgas internal yang dibentuk dan dipimpinnya.

Selain urusan pelayanan, satgas internal juga memiliki tugas untuk menyelesaikan hambatan realisasi investasi.

"Misalnya ada investor dari Sulteng mau ke BKPM pusat, nanti dari daerah kabari yang di pusat, siapkan apa yang dia butuh. Nanti,  ada petugas yang jemput di airport, ditunjukkan hotelnya, kita ajak makan gratis, kota antar gratis, tapi hotelnya bayar sendiri," katanya diiringi tawa hadirin.

Menurut Bahlil, strategi pelayanan prima seperti itu cukup membuahkan hasil positif. Misalnya saja, 53 investor furnitur asal Shandong, China, yang mendapat pelayanan prima seperti itu telah memastikan untuk berinvestasi di Jawa Tengah senilai dua miliar dolar AS.

"Yang ke Jateng itu, (investor) turun pesawat dijemput, lalu ke Jateng ditemani. Busnya kita yang bayar. Kita mau pastikan, selama ini dianggapnya BKPM atau Indonesia tidak ramah investasi. Kita ubah itu," pungkasnya.

Baca juga: BKPM buat satgas tarik investasi asing Rp700 triliun yang terhambat
Baca juga: BKPM gaet HKI tingkatkan investasi di kawasan industri

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019