• Beranda
  • Berita
  • Situs penguburan prasejarah ditemukan di Pulau Roon

Situs penguburan prasejarah ditemukan di Pulau Roon

18 November 2019 22:39 WIB
Situs penguburan prasejarah ditemukan di Pulau Roon
Situs prasejarah Karawar yang berisi tulang dan tengkorak manusia di lereng tebing Kampung Syabes, Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. ANTARA /HO-Balai Arkeologi Papua

Situs Karawar berupa ceruk yang di dalamnya terdapat lima tengkorak

Penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Papua bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Teluk Wondama, Papua Barat di Pulau Roon, berhasil menemukan situs penguburan prasejarah Karawar.

Peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto di Kota Jayapura, Senin mengatakan situs Karawar berada di lereng tebing Kampung Syabes, Distrik Roon.

"Situs Karawar berupa ceruk yang di dalamnya terdapat lima tengkorak dan tulang-tulang manusia," katanya.

Baca juga: Lukisan prasejarah ditemukan di Situs Ambesibui di Teluk Wondama
Baca juga: Balai Arkeologi temukan gigi manusia prasejarah di Situs Yomokho-Papua


Pada masa prasejarah, ungkap dia, di Teluk Wondama dikenal dua jenis penguburan yaitu penguburan primer dan penguburan sekunder.

"Pada penguburan primer, mayat dibaringkan di para-para kayu yang berada di dalam hutan, dibiarkan begitu saja untuk beberapa waktu hingga kulit dan daging mengelupas tinggal tulang," katanya.

Setelah menjadi tulang, lanjut dia, maka dilanjutkan dengan penguburan sekunder.

"Tulang dan tengkorak dikumpulkan, selanjutnya disimpan di lubang tebing atau ceruk disertai dengan bekal kubur gerabah," katanya.

Baca juga: Kapak perunggu ditemukan di Situs Bobu Uriyeng di Papua
Baca juga: Arkeolog temukan situs prasejarah Austronesia di Nabire


Tradisi penguburan prasejarah ini, kata alumnus Universitas Udayana Bali itu, berakhir setelah agama Kristen masuk di Teluk Wondama pada 1884.

"Pada tahun itu, agama Kristen yang diajarkan oleh pendeta Gottlieb Lodewyk Bink dari Belanda mulai masuk dan hal itupun mulai ditinggalkan," kata Hari.

Asisten II Setda Teluk Wondama Hermin Sesa Rinding mengatakan bahwa Situs Karawar dengan tinggalan tengkorak dan tulang-tulang manusia, Situs Karawar dapat dijadikan sebagai destinasi wisata seperti di Toraja.

"Untuk itu Dinas Pariwisata Teluk Wondama perlu mengembangkan dan memanfaatkan situs ini dengan memperhatikan pelestarian situs," katanya.

Baca juga: Balai Arkeologi Papua temukan Situs Yope di Kampung Dondai
Baca juga: Balai Arkeologi temukan tiang rumah prasejarah di Danau Sentani

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019