• Beranda
  • Berita
  • 1.558 bencana alam terjadi di Jabar hingga akhir Oktober 2019

1.558 bencana alam terjadi di Jabar hingga akhir Oktober 2019

19 November 2019 17:36 WIB
1.558 bencana alam terjadi di Jabar hingga akhir Oktober 2019
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Supriyatno, pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Selasa (19/11/2019). (ANTARA/Ajat Sudrajat)

sebanyak 1.558 kejadian dan didominasi tanah longsor sebanyak 442 kejadian

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan dari awal 2019 hingga 31 Oktober 2019 tercatat telah terjadi 1.558 kejadian bencana alam di wilayah Jawa Barat dan 442 kejadian diantaranya ialah bencana alam tanah longsor.

"Total kejadian bencana alam hingga 31 Oktober 2019 kemarin, itu sebanyak 1.558 kejadian dan didominasi tanah longsor sebanyak 442 kejadian," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Supriyatno, pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Selasa.

Selain tanah longsor, bencana alam lainnya yang sering terjadi di wilayah Jabar hingga 31 Oktober 2019 ialah kebakaran hutan dan lahan sebanyak 355 kejadian, disusul oleh 335 kejadian kebakaran bangunan, 282 kejadian angin puting beliung, 131 kejadian banjir, dan 13 kejadian gempa bumi.

Baca juga: Kekeringan landa 20 kabupaten/kota di Jabar, sebut BPBD

Menurut dia, di wilayah Jawa Barat setidaknya ada 3.000 titik rawan pergerakan tanah yang tersebar di wilayah Jawa Barat bagian selatan dan tengah.

Supriyatno mengatakan ancaman terbesar yang dihadapi wilayah Jawa Barat menghadapi musim penghujan di akhir tahun 2019 ialah bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, puting beliung, longsor dan banjir.

"Kami dari BPBD Provinsi Jabar telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi tersebut, seperti berkoordinasi dengan seluruh BPBD tingkat kabupaten/kota, TNI, Polri dan relawan bencana," kata dia.

Selain itu, lanjut Supriyatno, BPBD Provinsi Jawa Barat juga telah menyiapkan logistik terkait ancaman bencana hidrometeorologi di penghujung tahun ini.

"Untuk logistik, kami ada anggaran khusus sebesar Rp1,2 miliar, kemudian ada juga makanan siap saji, selimut bayi dan anak-anak dan lain-lain," kata dia.

Baca juga: Selama Agustus, kebakaran hutan dominasi bencana alam di Jabar
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019