"Bekerjalah dengan tulus, dengan gembira karena pekerjaan hari ini bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata Mensos dalam acara Pengembangan Potensi TKSK di Manado, Selasa.
Karena itu, sebut dia, pekerjaan ini membutuhkan kesiapan mental yang baik tanpa mengurangi pencapaian-pencapaian yang harus diraih.
"Saya yakin TKSK di Provinsi Sulut yang didukung penuh pemerintah daerah bisa terus-menerus menekan angka kemiskinan dan menjadikan provinsi yang angka kemiskinannya paling rendah," ujarnya.
Baca juga: Mensos Batubara berharap BRSPDSN Manado dimanfaatkan optimal
Baca juga: Siapa pun bisa jadi pahlawan pemberantasan kemiskinan
Baca juga: KPK minta Kemensos punya data akurat orang miskin
Mensos Batubara menambahkan program bantuan mengurangi angka kemiskinan terus diupayakan oleh pemerintah seperti Program Keluarga Harapan, bantuan pangan, perbaikan rumah tinggal layak huni serta perbaikan sarana lingkungan.
"Kami juga membuka diri memberikan dukungan lain yang memang sangat dibutuhkan pemerintah provinsi apabila terkendala masalah anggaran atau hal teknis lainnya," katanya.
Menurut Mensos, program-program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat di provinsi ujung utara Sulawesi itu telah berjalan sesuai lintasan yang benar dan siap menuju Indonesia emas.
Batubara menambahkan, program-program seperti PKH, bantuan sosial pangan, program pemberdayaan lainnya seperti kewirausahaan sosial (KUBE) ke depan akan digalakkan.
"Bantuan yang salah sasaran itu terkait dengan Nomor Induk Kependudukan atau NIK. Karena itu tugas kami dengan Kemendagri akan memadatkan penerima manfaat sesuai dengan NIK yang tercatat di Kemendagri," ujarnya.
Menteri bersama dengan pejabat di lingkungan Kementerian Sosial melakukan kunjungan kerja ke Sulut selama dua hari sejak Senin (18/11).
Selama berada di Sulut, Menteri Batubara melihat langsung keberadaan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra "Tumou Tou" Manado.*
Baca juga: Mensos Juliari Batubara datangi Gedung KPK
Baca juga: Kemensos realisasikan Rp38 miliar dana Jadup korban bencana Sulteng
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019